PADANG – Qari-qariah Sumatera Barat mematangkan persiapa dalam menghadapi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28. Hingga kemarin, Rabu (11/11) qari-qari mendapatkan pelatihan yang maksimal.
“Kita masih memberikan pelatihan bagi peserta. Mereka mematangkan diri di penginapan,”sebut Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumbar, Damri Tanjung, Rabu (11/11).
Dikatakannya, untuk mematangkan itu, sejumlah peserta ada yang mencoba tampil di venue (tempat perlombaan). Sehingga mereka menjadi tidak gugup saat tampil nantinya.
“Ada cabang Syarhil, tapi mencoba tempat perlombaan. Mencocokan diri,”ujarnya.
Diungkapkannya, sebagai tuan rumah Kafilah Sumbar berupaya untuk meraih prestasi terbaik. Terutama bisa masuk dalam lima besar tingkat nasional. Untuk itu, persiapan perserta lebih optimal, termasuk menghadirkan pelatih nasional.
“Pelatihnya tidak sama dengan pelatih kita pada MTQ sebelumnya. Kita memang kita fokuskan untuk memantapkan anak-anak,”ujarnya.
Untuk itu, Damri sangat menjaga kesehatan qari-qariah sebelum tampil di perlombaan. Terutama menjaga ruang gerak anak, apalagi saat ini pandemi covid-19.
Untuk itu, panitia menyajikan makanan dan tempat istirahat yang sudah dipastika aman untuk peserta. Karena kondisi tubuh sangat menentukan penampilan peserta saat perlombaan.
“Kita memng menjaga mereka jangan sembarangan makan. Seperti makanan pedas, kebetulan kita di Padang jadi makanan tidak terlalu pengaruh, seleranya masih sama,”ulasnya.
Dari pantauan media ini, para peserta nampak khusuk berlatih di penginapan Kafilah Sumbar, Hotel Pangeran Beach. Mereka juga sudah ditetapkan jadwal, berlatih dari pukul 08.00 WIB sampai siang, sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian istirahat pukul 12.00 WIB sampai pukul 15.000 WIB.
Mendaftar
Rencananya hari ini Kamis (12/11) Kafilah Sumbar sudah mendaftar ulang ke panitia. Para peserta tersebut nantinya akan mendaftar dengan melengkapi persyaratan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pendaftaran juga dilakukan secara online sidik jari dan faktual berkas.
Tempat pendaftaran, di Asrama Haji Parupuk Tabing, Padang. LPTQ Sumbar menjamin peserta yang mewakili Sumbar ada warga Sumatera Barat.
“Sebagai peserta dan tuan rumah kita berkomitmen menampil peserta asal Sumbar,”pungkasnya..
Kafilah Sumbar, sebanyak 54 orang. Terdiri dari peserta pada 8 cabang perlombaan. Ditambah pelatih dan ofisial.
Pada MTQ Nasional ke-XXVIII tahun 2020 yang berlangsung 12 hingga 21 November ini, ada 8 cabang yang akan diperlombakan, yakninya cabang seni baca Alquran, qira’atal Quran, hafalan Alquran, tafsir Alquran, fahmil Alquran, seni kaligrafi Alquran, syarhil Alquran, dan cabang karya tulis ilmiah Alquran.
Cabang seni baca Alquran terdiri dari 5 golongan. Yaitu golongan tartil Alquran putra dan putri usia maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari, golongan tilawah anak-anak putra dan putri usia maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari, golongan tilawah remaja putra dan putri usia maksimal 24 tahun 11 bulan dan 29 hari, golongan tilawah cacat netra putra dan putri usia maksimal 49 tahun 11 bulan 29 hari dan golongan tilawah dewasa putra dan putri usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari.
Cabang qira’at Alquran terdiri dari 3 golongan. Yaitu golongan qira’at Alquran mujawwad dewasa putra dan putri usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari, golongan qira’at Alquran murrattal dewasa putra dan putri usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari, dan golongan qira’at murratal remaja putra dan putri usia maksimal 24 tahun 11 bulan dan 29 hari.
Untuk cabang hafalan Alquran, terdiri dari 5 golongan. Yaitu golongan 1 juz dan tilawah putra dan putri usia maksimal 15 tahun 11 bulan 29 hari, golongan 5 juz dan tilawah putra dan putri usia maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari, golongan 10 juz putra putri usia maksimal 22 tahun 11 bulan dan 29 hari, golongan 20 juz putra putri usia maksimal 22 tahun 11 bulan dan 29 hari dan golongan 30 juz putra putri usia maksimal 22 tahun 11 bulan 29 hari.
Cabang tafsir Alquran terdiri dari 3 golongan. Yakni golongan bahasa Arab putra putri hafalan 30 juz dan tafsir juz X usia maksimal 22 tahun 11 bulan 29 hari, golongan bahasa Indonesia putra putri yakni hafalan 30 juz dan tafsir juz XII usia maksimal 34 tahun 11 bulan 29 hari dan golongan bahasa Inggris putra putri hafalan 14 juz pertama untuk usia maksimal 34 tahun 11 bulan dan 29 hari.
Untuk cabang fahmil Alquran hanya satu regu yang terdiri dari 3 orang remaja putra dan 1 regut 3 orang putri dengan usia maksimal 18 tahun 11 bulan dan 29 hari.
Cabang syarhil Alquran terdiri dari 3 orang putra dan 1 regu 3 orang putri usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari.
Kemudian cabang seni kaligrafi Alquran terdiri dari 4 golongan. Yaitu golongan naskah penulisan buku putra dan putri, golongan hiasan mushaf putra putri, golongan dekorasi putra putri, golongan kontenporer putra putri. Usia maksimal semua golongan untuk cabang kaligrafi ini maksimal 34 tahun 11 bulan 29 hari.
Terakhir cabang karya tulis ilmiah Aluquran (KTIQ) putra putri usia maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari. Untuk ketentuan umur ini terhitung sejak tanggal 1 Juli 2020.(Bdr)
Comment