Politik

Dibawaslukan Diduga Terlibat Politik Praktis, Yasril Rahmadian: Siap Terima Resiko dari Baznas

350
×

Dibawaslukan Diduga Terlibat Politik Praktis, Yasril Rahmadian: Siap Terima Resiko dari Baznas

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI – Yasril Rahmadian, pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bukittinggi, terdiduga terlibat politik praktis dari laporan Young Heppy, mengaku siap menerima segala resiko dari Baznas.

“Kalau memang Baznas memberi tindakan, saya siap menerimanya. Yang saya tidak terlibat pengurus partai PAN termasuk tim pemenangan Rasya (Ramlan Nurmatias – Syahrizal,red),” ujar Yasril Rahmadian di Bukittinggi, Rabu (7/10/2020).

Menurut dia, terkait namanya yang masuk dalam tim pemenangan Rasya, ia bakal mempertanyakan kepada tim Rasya yakni Edison, kenapa namanya di masukkan dan meminta agar dikeluarkan lagi.

Sedangkan, katanya, mengenai namanya masuk sebagai pengurus partai PAN Bukittinggi, ia telah membuat surat pernyataan yang ditujukan kepada partai PAN Bukittinggi, bahwa dirinya tidak pernah secara lisan dan tulisan masuk pengurus PAN.

BACA JUGA  Amasrul Mantan Sekdako Padang, Dipecat Hendri Septa Dilantik oleh Mahyeldi

“Ini surat saya buat yang menerangkan saya tidak terlibat pengurus PAN. Tinggal ditandatangani ketua Rahmi Brisma. Jika tidak mau akan saya gugat ke PTUN,” katanya.

Menurut dia, jika sebagai pengurus partai PAN, tentu dia mengetahuinya. Namun, dirinya tidak pernah dilantik dipartai, tidak pernah ikut rapat partai.

“Kalau ada tentu ada foto dan notulen saya bahwa saya pernah ikut rapat di partai,” ungkapnya.

Yasril mengaku dirinya mengetahui masuk pengurus PAN dan tim pemenangan Rasya, setelah laporan Young Heppy di Bawaslu Bukittinggi.

Dia menjelaskan, hubungan dirinya dengan tim Rasya hanya sebatas penceramah, bukan sebagai Tim pemenangan.

“Saya memang sering diundang sebagai penceramah. Tapi saya tidak mengetahui nama saya dimasukan ke dalam anggota tim pemenangan Ramlan Nurmatias – Syahrizal (Rasya),” tuturnya.

BACA JUGA  Butuhkan 5.152 untuk Badan Adhoc , KPU Laksanakan Sosialisasi

Terkait pengurus Baznas dilarang ikut berpolitik praktis, Yasril mengakui, tahu tentang aturan tersebut. Makanya, dia kaget, kenapa nama masuk ke dalam tim pemenangan.

“Saya dilantik sebagai pengurus Baznas di pada tanggal 18 September 2020,” katanya.

Mengenai postingan di media sosial facebook diupload akun atas nama Eddie Moenir, bahwa ada gambar dirinya saat menggunakan baju batik sambil mengacungkan jari telunjuk, yang isi postingan “pesan ustadz untuk tanggal 9 Desember 2020 yang akan selalu diingat adalah pilih nomor satu”.

Yarsil dengan mengatakan, waktu itu ia memang lagi diposko tim pemenangan, tapi lagi ceramah tidak sebagai tim pemenangan.

“Bahasa saya sampaikan bukan itu. Itu bukan bahasa saya (pesan ustadz untuk tanggal 9 Desember 2020 yang akan selalu diingat adalah pilih nomor satu,red),” ucapnya seraya mengaku tidak tahu ada postingan tersebut di Facebook.

BACA JUGA  Pilgub Sumbar, Pasangan Epyardi-Ekos Resmi Mendaftar ke KPU Sumbar

“Terkadang tanpa konfirmasi atau tanpa tabayun ke saya, tau-taunya ada bahasa yang bukan bahasa saya seperti itu. Bahasa saya sampaikan, nomor satu itu identik dengan tauhid dalam Islam. Allah itu yang Maha Esa,” ungkapnya. (amr)

Comment