Peristiwa

Jalan Rusak Parah, Warga Blokir Akses Truk Bemuatan Tanah Clay

432
×

Jalan Rusak Parah, Warga Blokir Akses Truk Bemuatan Tanah Clay

Sebarkan artikel ini

PADANG – Puluhan masyarakat yang didominasi kaum hawa berunjukrasa memblokir jalan yang dilewati truk bermuatan galian C (tanah clay-red) di Sawah Laiang Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang, Selasa (22/9/2020). Puluhan masa tersebut terkonsentrasi di Sawah Laiang RT 03/RW 04 Kelurahan Gunung Sarik sekitar pukul 11.30 WIB.

Petugas dari Babinsa Koramil 05/Pauh – Kuranji Serka Syafril berdialog dengan masyarakat

Masyarakat tersebut menutup akses jalan dengan menggunakan drum dan meja. Aksi mereka melarang akses mobil truk membawa tanah clay melewati jalan Sawah Laiang. Karena selama ini dampak dari lalu lalangnya dum truk itu membuat kondisi jalan Lapau Manggih – Balai Baru sepanjang lebih kurang 1.5 km, rusak parah.

Ketua Pemuda Sawah Laiang Hendri Putra (40) mengatakan, masyarakat menuntut dengan harapan, agar jalan yang rusak dan berlubang diperbaiki dengan melakukan pengurukan. Kemudian, setiap truk yang membawa tanah clay menutup baknya dengan terpal agar tanah yang dibawa truk tidak berserakan di sepanjang jalan. “Bahkan, hal ini sudah berkali kali disampaikan warga, namun hanya diabaikan supir truk,” ujarnya.

Dikatakan, kalau tidak hujan jalan harus disiram 2 kali sehari agar tdk berdebu.. Kemudian, kecepatan mobil truk 30 km perjam, alias tidak perbolehkan ngebut. Lalu, jika hujan turun dilarang truk  beroperasi dan pengusaha tambang dilarang menambang tanah clay.

Informasi Babinsa Koramil 05/Pauh – Kuranji Serka Syafri menyebutkan,, aksi demo tersebut akhirnya dilakukan upaya mediasi. Langkah mediasi melibatkan pihak tambang tanah clay dan masyarakat. Juga dihadiri Lurah Gunung Sarik Zahardi, Babinsa Gunung Sarik Serka Syafril, Ketua RT dan ketua Pemuda Sawah Laiang, koordinator tambang6tanah clay dan tokoh masyarakat.

“Dalam mediasi itu pihak koordinator tanah clay menyanggupi dan mengabulkan permintaan masyarakat dan akan memperbaiki jalan yang rusak parah,” ujar Syafril.

Lurah Gunung Sarik Zahardi membenarkan, aksi unjuk rasa yang dilancarksn sekitar puluhan warganya, khususnya warga Sawah Laiang RT 04/RW 04.” Dan aksi Unjuk rasa blokir jalanan tersebut diakhiri dengan langkah mediasi, ” ujar Zahardi.

Ketua LPM Gunung Sarik Indra Mairizal Rj Bujang SE mengatakan, sepanjang jalan tersebut tidak diperbaiki SKPD terkait Pemko Padang, tidak menutup kemungkinan akan terjadi aksi yang sama pada masa mendatang.” Mau bagaimana lagi, memang kondisi jalan itu yang sudah memprihatinkan keadaannya dan butuh diperbaiki,” ujar Indra.

Artinya, kata Indra, sekarang masalah jalan ini ibarat sepak bola, bola kini berada di kaki Pemko Padang. Dan posisi bola kini, sedang mati di kaki Pemko Padang. Sebab, di sisi lain, pihak penambang sudah melaksanakan kewajiban dan haknya. Begitu pula dengan PT Semen Padang sebagai konsumen telah melaksanakan kewajiban dan menerima haknya.

Katanya, pihak konsumen telah melaksanakan kewajibannya dengan membayarkan pajak ke Pemko Padang lebih kurang sekitar Rp 20 miliar setahun. Jadi, jika 10 atau 15 persen saja dari pajak itu dikembalikan untuk perbaikan jalan, maka jalan dari lokasi tambang Gunung Sarik – Lapau Manggih dan Balai Baru itu sudah seperti jalan tol kondisinya. (rjk)

Comment