PADANG – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI Sumbar, Faldo Maldini ikut mengomentari kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Amies Baswedan. Menurutnya, kebijakan Anies kurang tepat, bahkan kalau Anies tak sanggup bisa mintak bantu pada warga.
“Rem Tangan atau Rem Blong?Kenapa Pak Anies Baswedan tarik rem tangan darurat? Karena supirnya tidak menjauhkan kita dari situasi yg darurat itu sendiri. PSBB total terbukti tidak membuat kurva melandai, flattening the curve! Kyknya udah pada lupa rumus itu,”tulis Faldo mempertanyakan kebijakan Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI, kemarin.
Menurutnya, di awal masa transisi, kurva sempat melandai. Berbeda dengan masa PSBB total, justru angkanya terus naik. Lalu, kenapa kembali ke PSBB total? Padahal, itu jelas tidak berhasil flattening the curve.
“Proven! Kalau masih penasaran silakan tanya Pak Anies Baswedan,”katanya.
PSBB transisi adalah waktu untuk mempersiapkan diri, fasilitas kesehatan harus bertambah signifikan. Kalau rumah sakit membludak, harusnya kemaren dipersiapkan sebanyak-banyaknya, bukan malah PSBB total lagi karena alasan RS penuh. Emang udah ditambah berapa?
Tes meningkat, tapi positif makin banyak. Berarti, memang ada persoalan di hulunya. Contact tracing tidak menyeluruh. Saat ini, kata Gub Anies Naswedan hanya 6 orang. Harusnya sampai 30 orang, untuk menditeksi orang tanpa gejala.
Rem tangan tidak perlu kalau pemerintah daerah berhasil mendampingi menuju kebiasaan baru. Meningkatkan jumlah penggunaan masker, spot cuci tangan yang masif, menjaga jarak, dan meregulasi keramaian.
“PSBB total adalah cara yang terbukti tidak bekerja. Cara yang sama diulang lagi, entah menggunakan alasan apa. Yang jelas, pemerintah daerah lepas tangan, lepas tanggung jawab, utk mendampingi warga menuju kebiasaan baru,”ulasnya.
Sama satu lagi, PSBB transisi yang lalu baiknya digunakan untuk meningkatkan angka rekening bank buat warga, yang memudahkan untuk melakukan cash transfer, tidak perlu lagi heboh-heboh soal bansos.
Banyak langkah pokok yang tidak dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan. Seandainya masuk PSBB total pun, warga pasti merasakan begitu beratnya kehidupan di masa pandemi ini.
“Kalau Gubernur tidak mampu, kasih tahu saja, warga siap bantu sebisanya. Penilaian saya masih belum berubah. Gubernur IP di Sumatera Barat sana, lebih baik daripada Gubernur Anies. Ini urusan orang banyak, semoga lebih seksama mengambil keputusan,”tutup Faldo yang juga menetap di DKI.(Bdr)
Comment