Peristiwa

Jadi ABK di Kapal China, Warga Asal Padang Hilang Diperairan Malaysia

520
×

Jadi ABK di Kapal China, Warga Asal Padang Hilang Diperairan Malaysia

Sebarkan artikel ini
Foto Adithya yang menjadi kenangan bagi kedua orang tuanya.ist

PADANG – Adithya Sebastian (22), Anak Buah Kapal (ABK) kapal China asal Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat yang dilaporkan hilang di perairan Malaysia pada 7 April 2020 lalu.

Adrizal, paman dari Adithya Sebastian mengungkapkan, dari informasi rekan korban yang selamat, pada 7 April 2020 terjadi perkelahian antara enam ABK Indonesia dengan ABK Cina di atas kapal Fu Yuan Yu 1218 tepatnya di perairan Selat Malaka dengan Singapura.

Karena kalah jumlah, Adithya Sebastian bersama 5 orang ABK WNI lainnya dilaporkan melompat kelaut di Selat Malaka kira-kira jam 2.45 dini hari waktu setempat.

“Sebanyak empat orang ABK diselamatkan maritim malaysia dan sudah dipulangkan ke Indonesia sementara 2 orang ABK WNI, Adithya Sebastian dan Sugiyana Ramadhan asal Sukabumi sampai saat ini belum diketahui nasibnya dan hilang kontak sampai sekarang dengan keluarga,” kata Adrizal Kamis, (11/6/2020).

Baca Juga:  Wakil Wali Kota Bukittinggi Bagikan Pengalaman Politiknya Pada Keluarga IKTR Saat Acara Buka Bersama

Adrizal mengaku telah dihubungi oleh Jhon Albert yang mengaku mewakili PT. Mandiri Tungggal Bahari yang beralamat di Tegal Propinsi Jawa Tengah sebagai perusahaan penyalur ABK ke Kapal Fu Yuan Yu 1218.

Jhon, menurut Adrizal, telah melakukan komunikasi dengan kapten kapal dan didapat informasi bahwa 2 orang ABK WNI masih hilang ini terjun kelaut kira-kira 7 menit setelah 4 orang ABK WNI yang lain terjun setelah melihat CCTV dikapal dan kapten kapal hanya melakukan pencarian selama 1 jam dan melanjutkan bekerja mencari ikan.

PT. Mandiri Tunggal Bahari juga telah melaporkan masalah ini ke BHI Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dengan surat Nomor 046-04/SP/MTB-TGL/2020.

Mendapati kabar seperti itu, Basrizal dan Neni Marlina, orangtua dari Aditya, tetap berharap anaknya bisa pulang dengan selamat.

Baca Juga:  Pjs Wako Bukittinggi Sambut baik Kehadiran Hotel Monopoli

“Kami tidak pernah berhenti berharap agar anak kami bisa pulang. Kami sangat rindu kabar darinya, karena sampai saat ini tidak ada penjelasan dari pihak terkait,” kata Basrizal. (Bdr)