PADANG – Menyusul maraknya kembali PKL di ruas Jembatan Kelok Sembilan Limapuluh Kota, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera menertibkannya. Langkah ini dalam menghadapi libur Lebaran, yang meningkatkan volume lalu lintas nantinya.
Maka Pemprov segera akan membentuk tim penertiban. Namun, Satpol PP di dalam tim nanti hanya sebagai anggota yang akan dikoordinator Kesbang Pol PP.
“Hal ini sesuai rapat koordinasi dilaksanakan Polda Sumbar dengan menghadirkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Kapolda Sumbar, kemarin, ” ujar Kepala Satpol PP Damkar Sumbar Dedy Diantolani, Rabu (15/05/2019).
Dikatakan Dedy, maraknya pedagang kaki lima (PKL) di ruas jalan Kelok Sembilan itu terjadi sebelum masuknya bulan Ramadhan 1440 H ini. Maka dalam menghadap lebaran tahun Pemprov Sumbar bersama pihak kepolisian akan berusaha mensterilkan keberadaan PKL tersebut.
Karena, selain menghambat kelancaran aktivitas lalu lintas, selain itu juga membahayakan kontruksi jembatan Kelok Sembilan tersebut. Karena banyak kendaraan parkir di jalan yang menjadi ikon di Sumbar itu menambah beban jembatan. Sehingga ketahanan jembatan Kelok Sembilan itu dikhawatirkan tidak berumur lama.
“Sedangkan ancaman lainya bencana longsor di sekitar jembatan kelok sembilan tersebut,” ujar Dedy.
Selain itu yang menjadi sasaran Pemprov mengantisipasi kemacetan pacar tumpah di Pasar Koto Baru Tanahdatar,, di bilangan ruas jalan Padangpanjang – Bukittinggi. Sebelum dibangunya pengembangan pasar tersebut ke belsknsg perlu dilakukan penrtiban di depan pasar itu dari kemacetan.
“Terutama menghadapi lebaran, walaupun bersifat insedentil. Karena antisipasi permanenya dengan melakukan pengembangan pasar tersebut,,” ujar Dedy (rjk)