PADANG – Cuaca ekstrem dan hujan intensitas tinggi memicu rangkaian bencana di sejumlah wilayah Sumatera Barat pada 22–23 November 2025. BPBD Sumbar mencatat kejadian angin kencang, banjir, dan longsor di lima daerah berdasarkan laporan terkini.
Juru Bicara BPBD Sumbar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi sekaligus Juru Bicara BPBD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ilham Wahab melaporkan angin kencang terjadi di Kota Padang sejak Sabtu dini hari hingga Minggu pagi. Angin merobohkan sejumlah pohon di Kecamatan Koto Tangah dan Padang Barat. Akses jalan sempat terganggu akibat material pohon tumbang.
Hujan deras memicu banjir genangan di Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo. Air masuk ke pemukiman warga pada Minggu pukul 04.35 WIB. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada laporan kerusakan bangunan.
Petugas BPBD Kota Padang langsung mengevakuasi warga terdampak dan membersihkan material pohon tumbang. Laporan kejadian sudah diteruskan kepada BPBD Sumbar.
Di Kabupaten Padang Pariaman, angin kencang melanda Kecamatan Ulakan Tapakih. Wilayah itu terdampak cuaca ekstrem sepanjang 22–23 November 2025. Tidak ada korban jiwa.
Hujan berjam-jam menimbulkan banjir di lima kecamatan, yakni Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuak Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, serta 2×11 Anam Lingkung. Banjir merendam rumah warga di sejumlah nagari.
Longsor terjadi di Kecamatan Parit Malintang serta Kecamatan 2×11 Kayu Tanam. Longsor merusak dua unit jalan, satu irigasi utama, satu saluran irigasi, dan satu sekolah dasar. Pemerintah daerah meninjau lokasi dan BPBD melakukan assessment.
Di Kota Solok, banjir melanda dua kecamatan pada Minggu pukul 02.30 WIB. Air merusak bangunan rumah di Kelurahan Kampai Tabu Karambia dan Koto Panjang. Sebanyak enam KK atau 18 jiwa terdampak.
“Tidak ada korban jiwa,”katanya.
TRC BPBD Kota Solok melakukan pemantauan sejak hujan turun. Petugas melaporkan kondisi banjir tidak menimbulkan korban.
Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan dampak signifikan. Banjir menggenangi Nagari Koto Kaciak, Cingkariang, dan Pasia Laweh. Banjir merendam 30 rumah, merusak tiga rumah warga, serta mengakibatkan amblasnya badan jalan sepanjang 25 meter.
Sebanyak 80 jiwa terdampak di Kecamatan Tanjung Raya. Banjir juga merendam sawah seluas tiga hektare di Palupuah. Petugas masih melakukan pendataan kerusakan.
Banjir bandang terjadi di Nagari Paninjauan pada Minggu pagi. Material lumpur menimbun tiga kolam renang, sawah, ladang, kafe, serta kolam pembibitan ikan. Aliran sungai berubah dan akses air bersih terputus.
Petugas TRC BPBD Agam masih memantau kondisi lapangan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Di Kabupaten Tanah Datar, banjir merusak satu rumah warga di Nagari Padang Laweh. Rumah tidak bisa ditempati dan barang warga mengalami kerusakan. BPBD melaporkan kondisi kepada BPBD Sumbar dan berkoordinasi dengan dinas terkait.
“BPBD terus memantau seluruh wilayah dan melakukan aksi cepat tanggap bersama daerah terdampak,” kata Ilham Wahab di akhir kutipan langsung.(Bdr)






