PADANG – Laga Kuranji vs Janse dalam pertandingan sepak bola Fokan Sumatera Barat pada Rabu, 7 Mei 2025 berakhir ricuh. Aksi tidak puas ditunjukan pendukung Kuranji setelah sejumlah keputusan kontroverisal pengadil lapangan dalam laga tersebut.
Kekecewaan itu datang dari Syahrul Padly Manager Kuranji FC. Syahrul menyesalkan keputusan wasit yang berat sebelah hingga berujung kericuhan laga usai.
Menurutnya, keputusan wasit Eko Saputra yang juga wasit nasional yang berat sebelah memang tidak profesional.
Sejumlah keputusanya dianggap bisa merusak integritas pertandingan.
Ia pun menilai hal itu bisa menimbulkan frustrasi bagi para pemain, official, dan penonton yang berpotensi ricuh.
Syahrul menegaskan pentingnya integritas dan fair play dalam setiap kompetisi olahraga.
Terutama dalam event lokal seperti FOKAN Sumbar. Seharusnya menjadi sarana untuk menemukan dan mengembangkan bakat atlet dari seluruh penjuru Sumatera Barat, bukan hanya untuk mengejar gengsi tanpa prestasi.
Dia khawatir pertandingan olahraga yang diwarnai oleh kontroversi bisa mempengaruhi persepsi publik tentang fair play dan profesionalisme dalam kompetisi.
Hal ini juga bisa berimbas pada sulitnya membangun kepercayaan dan meningkatkan standar sepak bola di kota Padang dan Sumatera Barat.
Apalagi ada Asumsi dari penonton, keberadaan Janse FC yang merupakan notabene nya klub yang di nahkodai oleh ketua Askot PSSI Padang, sehingga perangkat pertandingan enggan untuk netral ungkap Hendrizal salah seorang penonton.
“Sudahlah, untuk pertandingan tarkam seperti ini janganlah main-main pesan kemenangan lewat wasit pula. Fokus sajalah meningkatkan sportifitas serta mencari bibit,” pungkasnya. (Tim)
