TANAH DATAR — Pemerintah pusat menegaskan kesiapan pembangunan sembilan unit sabo dam di lereng Gunung Marapi, Sumatera Barat. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan seluruh persiapan hampir selesai, mulai dari lahan hingga dokumen teknis pendukung.
“Kalau bisa besok lelang, maka bisa langsung jalan. Anggaran satu sabo dam sekitar Rp25 miliar. Total ada 9 unit di lereng Marapi,” kata Dody, Sabtu (3/5/2025).
Dody menyebut pembangunan sabo dam bertujuan mengantisipasi banjir lahar dingin yang mengancam wilayah sekitar Gunung Marapi. Ia meminta dukungan DPR RI agar proses eksekusi segera dimulai.
“Saya minta bantuan teman-teman DPR, terutama Andre Rosiade dan Zigo Rolanda, agar proyek ini bisa segera dieksekusi,” ujar Dody.
Dari sembilan unit tersebut, enam akan dibangun di Tanah Datar. Rinciannya, tiga unit di Sungai Batang Malana, dua di Sungai Batang Anai, satu river training works di Batang Pagu-Pagu, dan tiga unit di Batang Katik Kabupaten Agam.
Mahyeldi menyebut pembangunan sabo dam menjadi langkah mendesak. Ia menilai curah hujan tinggi dan akumulasi material vulkanik dapat memicu banjir lahar.
“Setiap hari pasti ada hujan. Di lereng Marapi saat ini sudah ada satu juta meter kubik material vulkanik. Potensi banjir lahar sangat mengkhawatirkan,” ucap Mahyeldi.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengapresiasi perhatian pemerintah pusat. Ia menyebut proyek lain juga tengah berjalan, seperti normalisasi Batang Malana sepanjang 1,63 km, pembangunan sabo dam di Pasir Laweh, pengerukan sedimentasi Batang Anai, serta pembersihan longsor di alur Batang Pagu-Pagu sepanjang 1,3 km.
“Insyaallah bulan depan lelang akan dilaksanakan secara multiyears. Kami mohon dukungan DPR RI agar tambahan sabo dam bisa terus diperjuangkan,” ungkap Eka.
Usai meninjau lokasi sabo dam, rombongan juga meninjau jalan Sitangkai–Halaban yang rusak parah. Jalan ini menjadi keluhan warga karena membahayakan pengguna dan mengganggu aktivitas harian masyarakat. (Bdr)
