PASCA jadi Keynote Speaker identifikasi bakat olahraga di Ghent University Belgia, Prof Syahrial Bakhtiar dan rombongan menuju Nijmegen di Belanda. Rabu
(10! 4/2024) sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Rombongan bertolak dari Gent Belgia menuju Kota Nijmegen di Belanda menempuh waktu 4 jam perjalanan dengan bus. Kami memilih tinggal dihotel yang bersebelahan dengan stasiun kereta Kota Nijmegen yang hanya berjarak sekitar 10 menit akses ke tempat acara di HAN University.
Nama Universitas HAN ini diambil dari nama Kota Arnhem dan Nijmegen yang terletak di Provinsi Gerderland. Merupakan salah satu univesitas applied science terbesar di Belanda dengan jumlah mahasiswa mencapai 36.000. Kali ini adalah kunjungan kami yang ketiga di HAN University dan Kota Nijmegen yang indah ini. Ke semua kunjungan dalam kota dan kampus ini dalam menekuni studi tentang Ilmu mengidentifikasi bakat anak. Dan selanjutnya bagaimana menciptakan lingkungan untuk dapat mengembangkan bakat yang telah ditemukan tersebut agar berhasil ditingkatkan penampilanya seoptimal mungkin.
DI bawah bimbingan seorang pakar internasional, kepala pusat Research identifikasi dan pengembangan bakat HAN University Prof Johan Pion, yang saat ini sebagai ketua penyelenggara International Meeting Expert TID yang berlangsung, 8-12 April 2024.
Kamis (11/4-2024) sekitar pukul 9.30 acara dimulai dengan sambutan Director HAN School of Sport and exercise, Prof. Rene Tonissen. Program Sport Science HAN fokus dalam pengkajian sistem idntifikasi bakat disamping mengembangkan bidang studi lainnya, melalui riset-riset sudah ditemukan berbagai informasi.
Joe Baker Keynote Speker pertama menjelaskan, beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan penelitian tentang penelitian tentang bakat. Dari banyaknya publikasi itu muncul tantangan untuk dapat mengaplikasikan temuan riset ke pada para pelatih. Ada yang sudah berhasil bekerjasama ada beberapa negara yang belum.
Prof Joe Baker juga memaparkan, dia sedang bekerja untuk beberapa organisasi di Kota Ontario khususnya mengambil 700 sampel pertahun dari 21 cabang olahraga, dengan usia umur 13-18 tahun. Di mana 54 persen dari sampelnya adalah perempuan.
Keynote speaker kedua Jorg Schorer dengan judul materi, Keep your eyes on the stars, and your feet on the ground (Roosevelt) Salah satu masalah dalam mengidentifikasi bakat adalah memprediksi siapa yang akan menjadi terbaik di masa yang akan datang. Yang penting jangan terburu-buru memilih atlet dan tidak memperdulikan yang tidak terpilih namun tetap diperhatikan perkembangannya.
Keynote Speaker ketiga adalah Steve Cobley dari Australia menjelaskan, tentang risetnya terhadap 1.000 perenang di Sydney Australia. Dia mengungkapkrn, atlet yang cepat matang memang lebih unggul diawal dibandingkan dengan atlet yang lambat matang, namun setelah beberapa tahun berjalan dan atlet yang lambat matang mencapai kamatangannya. Sehingga ia mampu mengalahkan atlet yang cepat matang dan mengejar ketertinggalan dari aspek fisik lainnya.(bersambung)
Comment