Oleh : Prof. Dr. Dedi Hermon-Guru Besar Geografi dan Kebencanaan Universitas Negeri Padang
Pada, 27 Januari 2024 tepat sekitar jam 23.50’.44” WIB terjadi gempa di Jalur Patahan Semangko di Sumatera Barat, pada Segmen Sumani. Segmen Sumani berada pada sisi Utara Danau Singkarak hingga sisi Barat Daya danau Singkarak. Segmen Sumani ini panjangnya lebih kurang 90 km yang melintasi daerah Kota Solok, Sumani, Selayo dan berakhir di Utara Danau Diateh Tenggara Gunung Talang.
Sejarah mencatat pernah terjadi gempa besar pada segmen ini, yaitu pada tanggal 9 Juni 1943 dengan kekuatan 7.4 SR dengan titik hiposentrum gempa berada di bawah Danau Singkarak, pada kedalaman sekitar 10 km, sehingga secara geologi, menghasilkan pergeseran horizontal pada segmen tersebut. Gempa ini merupakan gempa susulan dari gempa utama yang terjadi di Alahan Panjang dengan kekuatan 7.1 SR. Atau boleh dikatakan gempa kembar, bahwa sehari setelah gempa Alahan Panjang (7.2 SR) pada 8 Juni 1943, terjadi kembali gempa yang lebih besar (7.4 SR) di Singkarak. Gempa ini memakan korban jiwa lebih dari 150 orang, dengan kondisi Alahan Panjang, Singkarak, dan daerah sekitarnya luluhlantak akibat gempa.
Sejarah juga mencatat bahwa pada Segmen Sumani, gempa bumi kembar sudah 6 kali terjadi secara berulang, diantaranya pada tahun 1926 dan 2007. Para tanggal 6 Maret 2007 terjadi gempa dengan kekuatan 6.4 SR. Getaran gempa sangat kuat terasa, hingga ke sebagian wilayah Malaysia dan Singapura. Korban jiwa akibat gempa ini tercatat lebih dari 50 orang. Dan gempa pada 6 Maret 2007 juga telah menyebabkan banyak kerusakan sepanjang segmen ini dari Sumani hingga Selayo.
Hari ini, 27 Januari 2024 sekitar jam 23.50’.44” WIB, juga terjadi gempa pada segmen yang sama, dengan kekuatan gempa 4.4 SR dengan kedalaman Hiposentrum sekitar 10 km. Getaran gempa ini , selain di kawasan Singkarak, Padang Panjang, Bukitinggi, Solok, dan Tanah Datar, juga cukup terasa di sebagian wilayah Kota Padang.
Menurunnya kekuatan gempa di asumsikan karena berkurangnya energi potensial gempa akibat dari erupsi Gunung Marapi dalam 1 bulan terakhir ini. Tapi yang perlu diwaspadai adalah karakteristik gempa pada Segmen Sumani, yaitu kejadian gempa yang terjadi secara berulang dalam waktu yang berdekatan.Semoga kita semua selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa..(**)