PADANG-Sedikitnya, 184 santriwan dan santriwati (siswa siswi SD dan SMP-red) peserta pesantren Ramadhan Masjid Al Iman Lolo Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang mulai mengikuti kegiatan pesantren Ramadhan, Jumat subuh (8/4/2022). Hal itu menyusul pembukaan pesantren Ramadhan di masjid tersebut dibuka pengurus Masjid Al Iman, Suardi M BA.
Pengurus Masjid Al Iman Suardi M BA menekankan, kepada peserta pesantren Ramadhan yang terdiri dari siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) jangan sekadar teori belaka, tapi juga pentingnya praktek dalam kehidupan sehari-hari. “Artinya, usai mengikuti pesantren Ramadhan ini perlu dipraktekan ilmu didapatkan tersebut. Terutama menyangkut etika dan sopan santun dalam beragama serta dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Suardi.
Dikatakan Suardi, menyangkut etika, jika dibandingkan generasi (anak-anak-red) sekarang dengan zaman dulu, memang tak terbantahkan anak-anak sekarang memang kurang etika. Misalnya, jika lewat di depan orang tua dan orang dewasa anak sekarang main nyelonong saja, tanpa permisi pak dan buk. Anak-anak era dulu, jika lewat di depan orang tua dan dewasa, minta permisi sambil merukuk mintak jalan.
Maka, idealnya pesantren Ramadhan ini membentuk anak-anak berkarakter, yang memiliki etika sopan santun dalam kehidupan sehari hari. Karena dalam nilai-nilai agama sangat ditekankan etika, sopan santun yang disebut akhlakukarimah.
Dikatakan Suardi, untuk Pesantren Ramadhan ini Pemko Padang telah menerbitkan buku panduan pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1443 H/2022 M dan bahan ajar peserta didik SD/MI dan SMP/MTs, dalam mendukung pendidikan berkarakter bagi peserta didik. Yakni dengan pendidikan Agama yang mempedomani Al Quran dan Hadist serta pendidikan Budaya Alam Minangkabau (BAM) yang sarat dengan niliai-nilai etika dan estetika.
Sebab, perkembangan ilmu dan teknologi yang cukup pesat, serta kuatnya arus globalisasi dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri seseorang khususnya generasi muda. Untuk itu, program Pesantren Ramadhan yang ke-19 kalinya ini merupakan salah satu ikhtiar Pemko Padang agar generasi Kota Padang tidak kehilangan jati diri yang memperdomani kepada “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru (ABS-SBK).
Sehingga, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan membentengi diri dengan selalu mengamalkan nilai-nilai Agama (Al Quran dan Hadist) serta nilai-nilai Budaya Minangkabau. Meskipun masih dalam suasana pandemi, Pemko Padang tetap melaksanakan Pesantren Ramadhan dengan komitmen penerapan protokol kesehatan.
Program Pesantren Ramadhan tetap menekankan kepada pengintegrasian kompetensi dasar keagamaan dan kompetensi dasar yang khusus membahas bagaimana mewujudkan karakter dan sikap generasi muda yang tangguh, berbudaya dan mencintai masjid. (drd)
Comment