BUKITTINGGI – Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat Erman Safar menyampaikan, bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota setempat memberlakukan pelayanan medis 24 jam kepada seluruh warga yang memerlukan pertolongan medis.
“Pelayanan di IGD RSUD Bukittinggi itu, kita pastikan terbuka bagi warga yang membutuhkan pertolongan medis selama 24 jam dan juga melayani pasien yang bersifat darurat,” jelas Wako Erman kepada wartawan di Bukittinggi, Kamis (17/06/21).
Ia berharap, setelah operasional RSUD yang dibangun di tempat strategis di jalan bypass Gulai Bancah, Mandiangin Koto Selayan itu diresmikan, hendaknya menjadi ladang amal melalui pelayanan profesional para petugas.
Terkait operasional beberapa puskesmas di dalam kota, lanjut Wako, pelayanan hanya berlaku sesuai jadwal yang ditentukan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Faroza menambahkan, ksusus Puskesmas jam operasionalnya memang disesuaikan, namun jika ada warga yang membutuhkan pelayanan medis diluar waktu yang telah ditentukan, maka akan ditindaklanjuti melalui RSUD Bukittinggi.
“Sebanyak 17 puskesmas di dalam kota, bukan merupakan puskesmas rawatan. Jam operasional puskesmas dibuka mulai pukul 8:00 WIB hingga 14:30 WIB dan pelayanan berlaku mulai Senin hingga Sabtu. Sedangkan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan diluar waktu yang ditentukan tersebut, maka ditindaklanjuti di RSUD Gulai Bancah,” terangnya.
Dikatakan Linda, Puskesmas hanya memiliki ruangan tindakan dan ruang gawat darurat namun tidak memliki unit gawat darurat.” Hal ini disebut puskesmas non rawatan,” imbuhnya.
Terpisah, Direktur RSUD Bukittinggi, Vera Mayasari ditemui di ruang kantornya, Jumat (18/6/2021), menjelaskan bahwa sesuai pesan Wako Erman, RSUD siaga melayani seluruh warga yang membutuhkan pelayanan medis baik di ruang IGD, layanan umum lain maupaun layanan gawat darurat.
“Semua petugas yang bertugas di RSUD siap memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan sesuai standar kesehatan yang maksimal terhadap para pasien,” kata Vera menerangkan.
Vera mengatakan lagi, selama ini atau tepatnya setahun sudah, rumah sakit merujuk pasien ibu hamil yang terpapar pandemi Covid-19 ke Padang guna dilakukan persalinan. Akan tetapi, sejak dimulainya operasional pelayanan di RSUD Bukittinggi, maka proses persalinan ibu hamil terpapar virus Covid-19 itu sudah bisa ditangani di RSUD.
“Kini di RSUD sudah melakukan operasi untuk ibu hamil terpapar Covid-19. Bahkan hingga saat ini, kami telah berhasil mengoperasi ibu hamil tersebut sebanyak 22 orang,” sebut Vera. (ank)
Comment