Umum

Wawako Marfendi : MoU Universitas Fort de Kock dan IEG Malaysia, Angkat Nama Bukittinggi 

355
×

Wawako Marfendi : MoU Universitas Fort de Kock dan IEG Malaysia, Angkat Nama Bukittinggi 

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI – Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi berharap melalui kerja sama antara Universitas Fort de Kock Bukittinggi dan Intelli Education Group (IEG Campus) Kuala Lumpur Malaysia setidaknya akan lebih mengangkat nama kota itu di dunia internasional.

“Melalui kerjasama kedua universitas ini, setidaknya lebih mengangkat nama Kota Bukittinggi lagi di dunia internasional,” kata Marfendi saat menghadiri penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua universitas tersebut di kampus Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Rabu (16/6).

Ia mengisahkan, dulunya semua tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat mengaku dirinya adalah orang Bukittinggi. Bahkan, kata Wawako, Bukittinggi lebih dikenal dari pada nama kampung para tokoh-tokoh itu.

“Misalnya saja diantara tokoh itu M Natsir. Beliau berasal dari Alahan Panjang, tapi mengaku dari Bukittinggi. Kemudian Buya Hamka yang berasal dari Maninjau namun asal beliau banyak yang menyebut dari Bukittinggi,” ujar Marfendi.

Kata Wawako, kerja sama internasional antara kedua universitas tersebut terjadi dalam waktu yang amat singkat, yakni hanya dibicarakan selama tiga hari. Menurutnya, dengan waktu tiga hari tersebut, merupakan hal yang sangat luar biasa.

“Komunikasi tentang kerja sama ini hanya dibicarakan selama tiga hari. Sesuatu yang luar biasa. Kini telah ditandatanganinya kerja sama itu, sehingga kedepannya kita harapkan akan dapat membuat sistem pendidikan yang baru di Bukittinggi,” hara Wawako seraya menambahkan, kerja sama yang telah ditandangani itu bukan saja sekedar cerita, akan tetapi langsung action.

BACA JUGA  Meriahkan HUT Yayasan Hang Tuah ke 73, Danlantamal II Padang Ikut Makan Ikan Bersama 

Pembina Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Zainal Abidin menyebut, sebelumnya Universitas Fort de Kock Bukittinggi telah banyak melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri, hanya saja, untuk kerja sama yang mengarah pada double degree, baru kali ini dilakukan.

Kata Zainal, kerja sama yang telah terjalin dengan perguruan tinggi di luar negeri selama ini, hanya sebatas pada kurikulum atau membandingkan kurikulum dan bertukaran dosen serta pertukaran mahasiswa.

Lebih lanjut Zainal menjelaskan, MoU yang telah ditandatangani dengan IEG saat ini, merupakan terobosan baru guna memudahkan mendapatkan pekerjaan di institusi Universitas Fort de Kock Bukittinggi sebab selain mahasiswanya mendapatkan ijazah Fort de Kock, juga mendapatkan ijazah dari perguruan tinggi luar negeri yang dipilihnya.

“Selama ini ijazah Fort de Kock yang dipakai alumni untuk melamar kerja mungkin di Arab Saudi dan Jepang. Nantinya, jika double degree ini sudah bekerja, maka kualitas antara Fort de Kock dengan Universitas Tun Abdul Razak itu sudah selevel,” jelasnya.

BACA JUGA  Harganas Rencananya Dihadiri Jokowi, Gubernur Sumbar Matangkan Persiapan

Kerja sama yang telah disepakati itu diantaranya meliputi bidang pendidikan, pelaksanaan double degree, pelaksanaan program MBA, pelaksanaan joint degree, peningkatan dan pemberdayaan sumber daya. Kemudian berbagai kegiatan ilmiah seperti publikasi, seminar, workshop dan kegiatan ilmiah lain, baik skala nasional maupun internasional.

Dalam kerja sama dengan IEG, tambah Zainal, kedepannya Fort de Kock juga akan mengunggulkan Fakultas Ekonomi, sebab ekonomi cakupannya lebih luas dan tidak berbatas di dunia. “Selain mengunggulkan Fakultas Ekonomi kemudian akan dikembangkan prodi lain,” sebutnya.

Sementara itu, Dewan Penasehat IEG Campus, Veroliyondo Jamal menjelaskan bahwa IEG merupakan perusahaan edukasi digital kampus dan berbasis di Malaysia.

Ia menjelaskan, saat ini IEG telah bekerjasama dengan 50 lebih universitas di seluruh dunia mulai dari Amerika, Inggris, Australia dan beberapa universitas lainnya. Saat ini, kata dia, IEG telah menjalin kerjasama dengan Universitas Fort de Kock Bukittinggi .

“Nanti, IEG dengan Fort de Kock akan mengadakan program double degree, joint degree. Double Degree ini artinya jika Fort de Kock punya program Sarjana Ekonomi, maka Fort de Kock akan mendapatkan satu lagi degree dari universitas yang kita pilih di luar negeri,” terangnya.

BACA JUGA  Hadapi Kegiatan KBN, Danlantamal II Paparkan di Depan Walikota Padang 

Veroliyondo mencontohkan, jika mahasiswa Sarjana Ekonomi Fort de Kock memilih Universitas Tun Abdul Razak Malaysia, maka nantinya setelah tamat, mahasiswa itu akan mendapat dua ijazah sekaligus, yakni ijazah dari Universitas Fort de Kock dan ijazah Tun Abdul Razak Malaysia.

Kemudian, kata dia, jika ingin bekerja di Indonesia maka ijazah dari Universitas Fort de Kock bisa digunakan, sedangakan jika ingin mencari kerja di Malaysia, maka ijazah Universitas Tun Abdul Razak bisa digunakan.

“Mahasiswa mendapatkan dua gelar atau double degree. Jadi, ini akan menambah selling point untuk tamatan-tamatan mahasiswa dari Fort de Kock,” terangnya.

Disisi lain, lanjut Veroliyondo, Universitas Fort de Kock Bukittinggi juga bisa dijadikan riset center Timteng-nya untuk pemerintahan di Bukittinggi. Dengan terjalinnya kerja sama, sambungnya, Fort de Kock akan lebih go internasional,
sehingga bisa memanfaatkan talent-talent internasional untuk diberdayakan membantu Fort de Kock maupun pemerintahan di Bukittinggi .

“Riset tersebut bisa diberbagai bidang, namun Fort de Kock fokus dibidang medical dan ekonomi. Jadi, dua bidang itu yang akan kita majukan,” tutup Veroliyondo. (ank)

Comment