Politik

Dipercaya jadi Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar Dipastikan Satpol PP Tak lagi Gusur Pedagang

403
×

Dipercaya jadi Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar Dipastikan Satpol PP Tak lagi Gusur Pedagang

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI — Calon Walikota Bukittinggi Erman Safar berkampanye di tempat tinggalnya daerah Sawah Paduan, Kelurahan Pakan Kurai, Kecamatan Gugukpanjang, Kota Bukittinggi, Kamis malam (3/12/2020).

Erman Safar mengatakan telah mendatangi 17 ribu lebih rumah di Kota Bukittinggi untuk menjemput aspirasi dan ikhtiar peroleh dukungan wargakota.

Kunjungan itu bertujuan, sebelum jadi walikota harus tahu kondisi masyarakat yang sebenarnya, rumahnya, tempat tidurnya, wc dan penghasilannya.

Menurut Erman Safar, kunjungannya itu banyak masyarakat berpengasilan kategori rendah. Maka program dibuat, bagaimana penghasilan masyarakat dari Rp1 juta menjadi Rp2 juta sampai Rp3 juta, bahkan sampai Rp4 juta.

Kata Erman Safar, pemerintah kalau hanya membangun, itu pun tanpa pemerintah pembangunan bisa dilakukan. Namun terpenting apa pun program, kegiatan dan perencanaan dari pemerintah itu, masyarakat Bukittinggi tidak ada yang kelaparan.

BACA JUGA  Kampanye ke Cimpago Ipuah, Erman Safar Disambut Hangat Warga

Di Bukittinggi kata Erman Safar, ada orang tua bergantian makan dengan anaknya, terjadi sudah bertahun-tahun.

Kondisi itu, ucap Erman Safar, bantuan sosial harus ditambah jumlahnya, kalau orannya fakir jumlah bantuan itu lebih banyak dari orang miskin, karena fakir semuanya tidak punya, seperti rumah, pakaian dan tempat tinggal.

Erman mengatakan, dalam programnya akan memberi bantuan modal tanpa bunga ke masyarakat pedagang kecil, dan para pelaku industri rumah tangga yang ada di Bukittinggi.

Disampaikan, terpilih menjadi wali kota dilantik Februari 2021, ternyata masih ada pandemi Covid-19, pinjaman tidak usah dulu dibayar tunggu covid selesai baru dibayar.

Erma Safar berjanji terpilih menjadi wali kota akan memastikan tidak akan ada lagi oknum-oknum Sat Pol PP mengejar pedagang berjualan di pasar.

BACA JUGA  Soal Sekda Padang, Mahyeldi: Sudah Tepat ASN Mengingatkan, Walikota Harus Ikut Aturan

Di Bukittinggi orang banyak berdagang, jika diganggu bisa tak makan anaknya di rumah, katanya.

Erman menceritakan ada ibu penjual bola yang ada lampu yang dia dikunjungi. Rumah ibu itu berlantaikan tanah, dialas pakai karpet plastik robek, suaminya tidur di kamar yang kondisinya berantakan.

“Suami ibu itu perlu cuci ginjal dua kali dalam seminggu. Anaknya menunggu penghasilan ibunya, baru bisa makan, lalu diganggu gara-gara hanya ingin bersih jam Gadang. Bagi saya (jika jadi wali kota,red), tidak perlu jam Gadang bersih terpenting orang mampu hidup di Kota Bukittinggi,” ucapnya. (amr)

Comment