BUKITTINGGI — Calon Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mendapatkan seorang warga di Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi tinggal di rumah tidak layak huni selama hampir 10 tahun.
Erman Safar maju di Pilkada Bukittinggi 9 Desember 2020, pasangan wakilnya Marfendi, menemukan warga diketahui bernama Tek Piah (70) saat melakukan kunjungan dari satu rumah ke rumah yang lain di daerah itu, Senin (23/11/2020).
Tek Piah tinggal di rumah bersama anaknya Ita (45), sangat memprihatinkan. Dimana hidup bersama anak perempuan yang kekurangan secara fisik ini, hidup tanpa penerangan listrik sudah bertahun lamanya.
Ratna Sari (27), warga RT. 03/RW. 05, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang kepada media ini, mengatakan, Tek Piah tersebut telah tinggal di rumah tanpa perangan listrik diperkirakan sudah lebih 10 tahun.
“Sewaktu daerah sini masih rimba, Tek Piah sudah tinggal di situ. Kalau dilihat secara fisik rumahnya tidak layak dan perlu batuan dari pemerintah,” katanya.
Ia mengatakan, warga sekitar tempat tinggal Tek Piah semuanya mengetahui tempat tinggal Tek Piah, yang hidup dengan penerangan menggunakan lampu petroma.
“Tinggal di rumah itu, bukan lah rumah Tek Piah. Di rumah itu Tek Piah hanya menumpang ke pemilik tanah,” ucapnya.
Terkait kunjungan Erman Safar ke tempat tinggal mereka, Ratna Sari, mengaku sangat senang atas didatangi calon wali kota Bukittinggi.
“Baru kali ini ada calon pemimpin di Bukittinggi yang mau melihat kondisi rakyatnya. Mudah-mudahan terpilih jadi wali kota, Erman Safar tidak akan lupa dengan rakyatnya,” harapannya.
Disampaikan, rata-rata warga yang tinggal di RT. 03/RW.05 hidup di bawah garis kemiskinan dan perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
“Visi dan misi Pak Erman Safar maju sebagai calon wali kota Bukittinggi sedikitnya sudah kami diketahui, yaitu mensejahterakan rakyat. Insya Allah, 9 Desember 2020 kami akan pilih Erman Safar,” katanya.
Disela-sela kunjungan Erman Safar ke rumah-rumah warga itu menyebutkan, akan meningkatkan jumlah penerima bantuan sosial di Kota Bukittinggi.
“Bantuan sosial bagi masyarakat yang misalnya berjumlah 3000, ditingkatkan menjadi 4000 sampai 5000 penerima, bahkan lebih. Hal itu karena memang banyak masyarakat yang perlu bantuan lantaran hidup dengan tingkat ekonomi lemah,” ucap Erman.
Mengenai adanya seorang warga yang tinggal di rumah tanpa penerangan listrik, Erman mengatakan, Tek Piah itu termasuk orang tua yang terlantar.
“Di daerah sini memang banyak kita menemukan warga hidup jauh di bawah garis kemiskinan. Sesuai program kita yaitu mensejahterakan rakyat, akan kita realisasikan setelah terpilih manjadi wali kota Bukittinggi,” ucapnya.(amr)
Komentar