PADANG-Kampung KB Pagang Dalam Berseri Kelurahan Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo Kota Padang gelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 75 dengan pembina upacara Anggota DPRD Sumbar H Maigus Nasir SPd, Senin (17 /8/2020). Selintas peserta upacara terdiri dari murid sekolah dasar (SD), namun sesungguhnya orangtua yang sepakat mengenakan uniform seragam SD.
Upacara yang dilaksanakan di lapangan Bulutangkis berlangsung hidmat dan berjalan sukses. Dalam kesempatan itu orangtua yang diwakili Afrida Weni menyampaikan keprihatinan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) dalam masa Covid-19. “Ada lima item yang ditekankan dalam pernyataan sikap ini terutama dalam PBM di masa pandemi Covid-19,” ujar Afrida Weni.

Di antaranya, belajar during, tak maksimal, memberatkan orangtua, biaya hidup semakin besar yakni membeli paket dan pulsa. Sedangkan di dalam pandemi Covid-19 sangat kesulitan dalam hal ekonomi.
Di sisi lain penggunaan HP android di samping sisi positifnya juga ada sisi negatif yang bisa merusak akhlak dan moral anak anak. Di sisi lain, masyarakat yang memiliki ekonomi lemah tidks mampu membeli HP andorid. Sehingga anak anak mrereka tidak bisa belajar. Kemudian tak semua lokasi tersentuh sarana Internet.
Kemudian, dengan belajar tatap muka saja selama ini juga tidak maksimal bagi anak nak. Apalagi hanya belajar dengan during dan luring, diyakini tidak bisa mencerdaskan anak anak dalam belajar.
Di momentum hari jadi HUT RI ke 75 ini disampaikan aspirasi orang tua murid dalam menghadapi.
Sedangkan, proses blajar mengajar (PBM) terus terlaksana walaupuk di tengah pandemi Covid-19. PBM secara during dan luring dirasakan sangat tidak lah efektif bagi pembelajaran anak-anak.
Anggota DPRD Sumbar H Maigus Nasir mengatakan, upacara peringatan HUT RI ke 75 di Kampuang KB Pagang Dalam Berseri diinspirasi LPM Kurao Pagang dan unsur lainya, yang dilatarbelakangi oleh kpleprihatinan orang tua soal PBM di masa pandemi Covid-19. “Maka peserta upacara mengenakan seragam SD,” ujar Maigus.
Karena, melihat pembelajaran dengan cara during dan luring ini cukup memprihatinkan. Sedangkan belajar saja dengan sistem tatap muka, tidak juga maksimal. Apalagi mereka belajar dengan cara during, tentu jujur saja tidak lah maksimal hasilnya.
Maka terkait aspirasi para orangtua ini, ia akan menyampikan kepada kepala daerah (Gubenur) melalui Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan. Di mana dengan simbol upacara dengan uniform sekolah dasar ini merupakan dari keprihatinan orang tua dengan cara balajar during yang tidak lah maksimal. (rjk)
Komentar