PADANG — Negara anggota Indian Ocean Rim Association menyepakati sejumlah rekomendasi regional untuk memperkuat biosekuriti akuakultur air tawar pada Workshop IORA yang berlangsung 18–21 November 2025 di Padang.
Kegiatan tersebut menghadirkan perwakilan Food and Agriculture Organization of the United Nations, World Organisation for Animal Health, kementerian teknis, akademisi, dan pelaku usaha perikanan.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menilai penyakit ikan sebagai ancaman global yang membutuhkan kerja sama lintas negara.
“Penguatan biosekuriti tidak bisa dilakukan sendiri. Sumbar mendukung penuh kolaborasi IORA agar sektor perikanan lebih sehat, produktif, dan berkontribusi bagi ketahanan pangan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (22/11/2025).
Ia memastikan kesiapan Sumbar menjadi daerah percontohan praktik biosekuriti akuakultur air tawar. Potensi budidaya air tawar di daerah tersebut dinilai sangat besar.
Kepala Badan Kesbangpol Sumbar Mursalim menjelaskan forum tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis. Termasuk penunjukan focal point nasional untuk memperkuat koordinasi dengan IORA.
“Selain itu juga disepakati langkah praktis berbiaya rendah bagi petani, seperti penggunaan benih bersertifikat, perbaikan pengelolaan air, desinfeksi rutin, dan pencatatan harian. Langkah sederhana ini memiliki dampak besar bagi produktivitas,” ujar Mursalim.
Hasil lokakarya tersebut selaras dengan agenda global FAO, penguatan laboratorium, pengendalian AMR, serta rencana pembentukan pilot farm percontohan di Indonesia.(Bdr)







