PADANG-Nasib atlet Sumbar untuk mendapatkan kucuran dana pembinaan, nampaknya masih jauh panggang dari api. Sehingga menyangkut pembinaan atlet prestasi di Sumbar tidak akan berjalan sesuai harapan.
Tak pelak lagi, singkarut marut soal pembinaan olahraga Ranahminang ini belum bakal terurai dalam waktu dekat ini. Seperti pepatah bijak Rang Minang menyebutkan, cewang di langit tando ka paneh, gabak di hulu tando ka hujan (cewang di langit pertanda kemarau, gabak di hulu, pertanda bakal hujan – red).
Pepatah bijak ini mengisyaratkan bahwa kegiatan olahraga Sumbar untuk menghadapi agenda regional, maupun nasional tak bisa dilaksanakan. Apalagi, masyarakat Sumbar tak bisa bermimpi olahraga daerah bakal berprestasi kelak. Baik di ajang Porwil yang akan dilaksanakan di Aceh 2023. Maupun, alek olahraga nasional PON 2024 mendatang di Sumut dan Aceh.
Bahkan, di perparah lagi dengan gonjang ganjing kepengurusan KONI Sumbar. Walaupun, Roni Pahlawan telah terpilih secara difinitif pada alek Musorprovlub KONI Sumbar periode 2021 – 2025, pada Juni 2022 lalu, tapi belum bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Meskipun, kepengurusan KONI Sumbar yang dinakhkodai Ronny Pahlawan telah mengantongi SK dari KONI pusat. Namun, SK KONI Pusat tersebut tak mendapatkan restu dari Pemprov Sumbar. Buktinya, hingga sekarang kabinet kepengurusan Ronny Pahlawan Cs, tak kunjung dilantik.
Artinya, ibarat pasangan pengantin, walaupun sudah mengantongi surat nikah, tapi belum tahu kapan diresmikan dengan alek persepsi peenikahannya. Bahkan, menyangkut singkarut marut olahraga Sumbar ini menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi merupakan ketidakkonsistenan KONI Pusat.
Soal gonjang ganjing masalah kepengurusan KONI Sumbar ini yang berdampak terhadap nasib atlet di Ranah Minang karena kebijakan KONI pusat.
“Soal nasib atlet Sumbar itu tanyalah pada KONI pusat. Kenapa mereka KONI pusat tidak konsisten,” ujar Mahyeldi ketika dicegat usai membuka Turnamen Tenis Meja Smanli Cup I tahun 2022 peringatan HUT SMAN 5 Padang yang ke 40 di Balai Baru Kuranji Kota Padang, Senin (10/10/2022).
Namun, dalam kesempatan itu Mahyeldi yang akrab disapa buya ini tak menjelaskan secara rinci, menyangkut apa KONI pusat tak konissiten. Tapi, Mahyeldi tegaskan KONI pusat itu tak konsisten sembari berjalan keluar dari lingkungan pagar SMAN 5 Padang.
Selain itu kepala daerah yang katanya ber-casing relijius ini menyangkal kadernya dari PKS dipaksakan masuk kepengurusan Ronny Pahlawan Cs. Sehingga, berdampak kepengurusan Ronny Pahlawan Cs tak mendapatkan restu agar dilantik. Sehingga hingga kini pengurus KONI Sumbar, “tarapuang tak hanyuik, tabanan tak basah”.
“Tak ada saya memaksakan memasukan kader saya. Tapi coba lihat surat KONI pusat tak konsisten,” jelas Mahyeldi.
Artinya, dengan jawaban orang nomor satu Sumbar ini mengisyaratkan persoalan ganjang ganjing kepengurusan KONI Sumbar tidak bakal terurai dalam waktu dekat ini. Tidak itu saja, menyangkut nasib atlet Ranahminang yang miris saat ini juga tidak akan ada kejelasannya. (drd)
Comment