SIJUNJUNG,– Banyak informasi disebarkan yang tidak benar sehingga menyesatkan. Termasuk ujaran kebencian terhadap pihak tertentu yang disebabkan beredarnya informasi hoaks.
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Sumatera Barat Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman mengungkapkan hal itu saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) ke-V Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sijunjung, Jumat (26/2/2021) sore di Nagari Tanjung Bonai Aur Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung.
Dikatakan Rahmat Tuanku Sulaiman, ujaran kebencian disebarkan melalui media social, baik informasi hoaks, agitasi maupun hasutan terhadap masyarakat. Dengan masifnya informasi yang disebarkan, sehingga kebohongan menjadi kebenaran. Sebaliknya, yang benar pun salah dipahami oleh masyarakat. “Banyak informasi yang diterima tanpa tabayun kepada pihak terkait, sehingga informasi yang keliru tersebut menyesatkan pemikiran masyarakat. Karena itu, kader Ansor harus hati-hati dengan informasi di media sosial yang tidak jelas dan menyesatkan,” kata Rahmat, mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman ini.
Diakui Rahmat, ada pihak tertentu yang sengaja menyebarkan informasi menyesatkan untuk kepentingan kelompoknya. Informasi yang menyesatkan disebarkan untuk membakar semangat masyarakat tertentu agar sinis terhadap Ansor dan Banser. Informasi yang menyesatkan sengaja disebar agar masyarakat benci terhadap Ansor. Termasuk menolak kehadiran Ansor di Sumatera Barat.
“Alhamdulillah, realitanya pelan-pelan informasi yang menyesatkan tersebut mulai disadari masyarakat adalah tidak benar. Sehingga kehadiran Ansor justru semakin diminati generasi muda di Sumatera Barat. Buktinya, berbagai pelatihan kepemimpinan dasar (PKD) dan pelatihan lainnya yang diselenggarakan Ansor di berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat terus diikuti kalangan generasi muda,” kata Rahmat pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Punggung Kasiak Lubuk Alung Padang Pariaman ini.
Menurut Rahmat, nama Ansor disebut dalam Al-Qur’an, yakni di surat Ali Imran ayat 52 dan As-Shaf ayat 14. Dalam sejarah hijrahnya Nabi Muhammad Saw. (Makkah-Yastrib), dikenal kaum Muhajirin dan kaum Ansor. Organisasi Ansor berdiri pada 10 Muharram 1353 H/ 24 April 1934 di Banyuwangi-Jawa Timur. Ansor turut serta dalam proses perjuangan kemerdekaan RI dan mengawal semangat dan komitmen dasar kepemudaan (bervisi ke depan & masa depan), keagamaan (Ahlus sunnah wal jamaah), dan ke-Indonesiaan (pembelaan terhadap tanah air).
Karena itu, kata Rahmat, Ansor harus selalu berpijak pada tiga poin di atas. Yakni komitmen kepemudaan, keagamaan (Islam) dan ke-Indonesiaan. “Bagi Ansor komitmen ke-Islaman dan ke-Indonesia harus dalam satu tarikan nafas. Sehingga tidak boleh kader Ansor membenturkan ke-Islaman dengan kebangsaan Indonesia,” tutur Rahmat menambahkan.
Selain melaksanakan PKD, PC GP Ansor Kabupaten Sijunjung juga mengadakan doa dan tahlil untuk Syekh Ibrahim Kudus dan pemberian anugerah Ansor Award.
Sebelumnya Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sijunjung Zurizal Rahmat melaporkan, semangat generasi muda Kabupaten Sijunjung mengikuti PKD Ansor untuk memperkuat paham Islam Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdiyah terus. Ada 43 orang peserta PKD yang diharapkan mampu menjadi kader Ansor ke depan. PKD yang kelima kali diadakan di Kabupaten Sijunjung berlangsung hingga Minggu (28/2/2020).(“/rjk)
Comment