PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)berikan sosialisasi pendidikan keluarga sejahtera. Kegiatan itu bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
“Keluarga sejahtera mempunyai keseimbangan antara penghasilan dan jumlah anggota keluarga, hidup bersama dengan masyarakat sekitar,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dra. Herlin Sridiani, M.Kes saat Sosialisasi Pendidikan Keluarga Sejahtera, Kamis (4/7/2024), di Kantor DP3AP2KB Sumbar.
Di hadapan 50 peserta sosialisasi tersebut, Herlin mengungkapkan, faktor yang dapat menimbulkan kegoncangan jiwa dan ketentraman batin anggota keluarga dari luar lingkungan keluarga antara lain, faktor sifat manusia yakni, iri hati, fitnah, ancaman fisik dan pelanggaran norma.
Sementara faktor lainnya adalah alam, meliputi bahaya dan ancaman cuaca ekstrem, alam, kerusuhan dan berbagai macam virus penyakit. Faktor ekonomi meliputi pendapatan tiap penduduk atau income perkapita yang rendah. Herlin menambahkan, pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga secara menyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga.
Peningkatan faktor membentuk keluarga sejahtera sangat penting. Yakni, faktor intern keluarga, meliputi, jumlah anggota keluarga.
“Tuntutan kebutuhan keluaga semakin meningkat tidak hanya kebutuhan primer. Tetapi kebutuhan lainnya seperti hiburan, rekreasi, sarana ibadah, sarana trasportasi dan lingkungan serasi. Kebutuhan ini lebih mudah terpenuhi apabila jumlah anggota keluarga kecil,” terangnya.
Hal lain berikutnya menurut Herlin suasana tempat tinggal. Keadaan tempat tinggal haruslah yang dapat menimbulkan suasana tenang dan menyejukkan hati. Juga terkait keadaan sosial keluarga.
“Keadaan sosial dalam keluarga benar-benar didasari ketulusan hati dan kasih sayang antara anggota keluarga, adanya saling menghormati, toleransi, saling membantu dan saling percaya,” ucapnya.
Terakhir, keadaan ekonomi keluarga. Di mana, ekonomi dalam keluarga meliputi, keuangan dan sumber yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota keluarga.
Sementara terkait faktor ekstern, menurut Herlin, kesejahteraan keluarga perlu dipelihara dan dikembangkan. Ketegangan antara anggota keluarga dan perlu dihindari, karena dapat menganggu ketentraman dan kenyamanan kesejahteraan keluarga.
Herlin menambahkan, penyelengaraan pembangunan ketahanan keluarga diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Pembangunannya diarahkan pada kondisi keluarga yang memiliki ketangguhan dan keuletan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri.
Selain itu juga dapat mengembangkan diri dan keluarga untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin. Hal ini dijabarkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumbar Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga.
Perda ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik material dan mental secara seimbang. Sehingga dapat menjalankan fungsi keluarga secara optimal dan meningkatnya kualitas keluarga sejahtera lahir dan batin.
Sementara, M. Syarifuddin, SH, Jabatan Fungsional Penata KKB Ahli Muda yang mewakili Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) DP3AP2KB Sumbar, Zulkarnaini mengatakan, tujuan kegiatan sosialisasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan memecahkan masalah keluarga secara mandiri. Serta meningkatkan gotong royong, kesetiakawanan sosial yang memiliki rasa aman, dan tentram. Selain itu terwujudnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera dengan menerapkan delapan fungsi keluarga.
Peserta sosialisasi sebanyak 50 orang dari masyarakat/keluarga kota Padang. Pemateri pada sosialisasi tersebut selain dr. Herlin Sridiani, M.Kes, juga ada Herneli Mahyeldi, Ketua TP-PKK Provinsi Sumbar dengan materi “Membangun Ketahanan Keluarga Menuju masyarakat yang Madhani”.
Berikutnya, Eri Sanjaya, Kepala Dinas P3AP2KB Kota Padang dengan materi “Peran Keluarga dalam menyiapkan Generasi Masa Depan.” DR. dr. Aladin, Sp.OG, Subsp, Obginsos (K), MPHm, Ketua Pengurus Daerah Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumbar dengan materi “Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting.”(Bdr)
Comment