PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tebar sebanyak 74 ekor hewan kurban pada daerah terisolir dan terdampak bencana. Jumlah itu terdiri 71 ekor sapi dan 3 ekor kambing.
“Motivasinya bagaimana daerah-daerah yang tidak ada kurbannya bisa mendapatkan daging kurban. Kita tidak hanya fokus ada atau tidaknya rumah ibadah disana, tapi kita fokus memeratakan daging kurban,”sebut Gubernur Mahyeldi didampingi Kepala Biro Kesra Setdaprov Sumbar, AL Amin, kemarin.
Disebutkannya, penyebaran hewan kurban itu juga dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu.
Hewan-hewan kurban ini berasal dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumbar serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumbar.
Dikatakannya, distribusinya akan difokuskan pada daerah-daerah yang terdampak bencana seperti Pesisir Selatan, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar. Selain itu, prioritas kedua adalah daerah-daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terisolir). Hewan kurban juga akan disalurkan ke masjid dan mushalla yang tidak melaksanakan kurban.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa persaudaraan di antara masyarakat. Kami sengaja memberikan hewan kurban dalam keadaan hidup sehingga proses kurban dapat dilaksanakan di daerah tersebut,” ujar Al Amin.
Program Tebar Qurban ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan serta mempererat tali persaudaraan di tengah-tengah masyarakat.
Program ini sebelumnya juga dilakukan Pemprov Sumbar. Pada 2023, Pemprov Sumbar menyebar sebanyak 63 ekor hewan kurban. Sasarannya juga daerah terisolir dan daerah yang tidak ada hewan kurbannya.(Bdr)
Comment