PADANG — Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Sumbar Brigjen Pol Ricky Yanuarfi memaparkan paparanya yang bertajuk “Membangun Generasi Anti Narkoba Menuju Generasi Emas 2045” setelah Seminar Nasional yang diinisiasi Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Men-Maharuyung Jabodetabek yang dibuka secara resmi oleh Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar di Palanta Walikota Padang, Sabtu (8/6/2024).
Pada Seminar Nasional IARMI Men-Maharuyung Jabodetabek ini Kepala BNNP Sumbar, Ricky Yanuarfi mengawalinya dengan kondisi kekinian Indonesia yang tengah mempersiapkan diri guna menyongsong apa yang disebut dengan “Generasi Indonesia Emas 2045”, dan hal itu tidak lepas dari yang namanya generasi muda.
Tahun 2045 merupakan genapnya 100 tahun Indonesia merdeka dan diprediksi pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara maju karena mendapatkan “Bonus Demografi” yang akan dimulai dari tahun 2020-2045. Bonus Demografi ini menyebabkan penduduk Indonesia akan didominasi oleh penduduk yang memiliki usia tergolong produktif.
Generasi ini dianggap sebagai generasi ideal yang mampu menjadi lokomotif pembangunan suatu bangsa, agar dapat terlepas dari segala permasalahan yang ada sepeti kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Akan tetapi, perlulah diingat bahwa generasi Indonesia emas 2045 akan sangat ditentukan oleh generasi-generasi tahun sebelumnya, sebab jika generasi sebelumnya buruk dan tanpa ada usaha untuk memperbaikinya, maka apa yang sering digelorakan sebagai “Generasi Indonesia Emas 2045” hanyalah angan belaka.
Lebih lanjut dikatakannya, adanya globalisasi membuat generasi muda Indonesia mendapatkan tantangan yang sangat luar biasa. Sebab, globalisasi tidak hanya berdampak positif saja, tetapi berdampak negatif pula. Hal ini ibaratkan Dua Sisi dalam Satu Mata Uang yang tidak dapat dipisahkan, sebab di satu sisi generasi muda Indonesia dapat lebih terbuka terhadap perkembangan dunia luar karena adanya akses internet.
Tetapi di sisi lain, hal ini akan membuat generasi muda Indonesia mendapatkan pengaruh-pengaruh dari budaya luar yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
“Dampak negatif globalisasi salah satunya yakni memicu terlupakannya esensi adat budaya luhur bangsa Indonesia, sehingga muncul kecenderungan para generasi muda untuk melakukan pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya sembari menyatakan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan kejahatan luar biasa melibatkan aktor lintas negara yang dapat mengancam dunia.
“Kita jangan hanya diam saja melihat permasalahan narkoba saat ini, sebab sesungguhnya, narkoba merupakan bentuk ancaman terhadap ketahanan nasional bangsa Indonesia atau dapat pula dikatakan, bahwa narkoba merupakan salah satu bentuk nyata dari Proxy War, dimana suatu negara dapat dilumpuhkan tanpa harus melalui serangan fisik (serangan militer). Jika melihat sejarah, hal seperti itu sesungghnya pernah dilakukan oleh Inggris terhadap Cina, sehingga pada akhirnya menimbulkan apa yang disebut dengan Perang Candu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi yang juga berasal dari Resimen Mahawasiswa itu mengulas gambaran ancaman narkotika di Indonesia, pola penyalahgunaan narkoba, peta jarinagn narkotika internasional, pola perdagangan narkoba Internasional di Indonesia dan menjelaskan kawasaan rawan narkoba di Sumbar.
Sebelumnya Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar mengucapkan selamat datang di Kota Padang kepada besar resimen mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kami mengapresiasi kegiatan seminar ini dan kegiatan bakti sosial peduli bencana korban Banjir Bandang dan Lahar Dingin Gunung Marapi dari Bapak/Ibu semua,” ucap Andree Algamar.
Andree Harmadi Algamar menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) secara Road Show ke 11 kecamatan di Kota Padang.
“Sosialisasi ini rutin kita adakan setiap tahun yang diikuti oleh pelajar, Organisasi Kepemudaan (OKP), Organisasi Masyarakat (Ormas), pemuka masyarakat di wilayah kecamatan masing-masing,” sebut Pj. Wali Kota Padang ini.
Andree Algamar menambahkan, berdasarkan data Satresnarkoba Polresta Padang dari Januari-Juni 2024 terdapat 183 kasus dengan barang bukti Ganja sebanyak 10.283.1 gram, Sabu 1.260.29 gram, dan pil ekstasi sebanyak 35 butir, dimana pelaku kebanyakan masih berusia muda.
“Ini tentunya menjadi perhatian serius kita bersama bagaimana memberantas penyalahgunaan barang haram tersebut. Hal ini harus kita laksanakan dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas dan mengangkat derajat bangsa Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pada 2045,” pungkas Andree.
Sementara Ketua IARMI Men-Maharyung Jabodetabek, Budhi Erwanto mengatakan didorong semangat jiwa korsa yang tinggiI IARMI Men-Maharuyung Jabodetabek yang merupakan katalisator keberadaan IARMI dan Menwa Maharuyung Se-Sumbar di Jabodetabek mencoba menyatukan sumber daya dan potensi dalam membangun kebersamaan dan kesatuan Korps dalam menyikapi persoalan dan permasalahan yang terjadi di negeri ini maupun dikampung halaman.
“IARMI Jabodatabek tempat berhimpunya Sumber daya Resimen Mahasiswa dari Aberbagai perguruan tinggi di Sumbar dan juga terdiri dari lintas Profesi , Kementerian , PNS, TNI, Polri, Perti, Swasta dan bisnis lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budhi Erwanto, mantan Kasubdit Pemulihan Saranah BNPB menjelaskan bahwa IARMI Jabodetabek selama ini telah melaksanakan beberapa kegiatan bhakti sosial , pemberian sembako, pelaksanaan donor darah dan bantuan mesjid serta bantuan kebencanaan lainnya
“Dengan sinergisitas yang solit antar pemangku kepentingan, terutama Pemerintah Kota Padang, BNNP Sumbar, DPP IARMI Men-Maharuyung Sumbar Perguruan tinggi serta Alumni Resimen Mahasiswa Maharuyung Sumbar, dan sumberdaya lainya, maka pada hari ini dapat terwujud agenda strategis berupa Seminar Nasional dengan tema membangun generasi muda bebas Narkoba menunju Generasi emas 2045 dan Bhakti sosial paska bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat,” ucap Budhi dalam sambutanya.
Diungkapkanya bahwa didorong jiwa korsa, kesadaran korps, perasaan kesatuan, rasa hormat pada organisasi dan kesadaran bersama untuk bangga menjadi Korps Resimen Mahasiswa Maharuyung Sumatera Barat kedepan tidak mustahil banyak hal hal besar yang bisa kita lakukan bersama dalam rangka penyempurnaan pengabdian dengan ilmu pengetahuan dan Ilmu keprajuritan.
Sementara Danmen Maharuyung, Fajar Sukma mengatakan kegiatan yang memupuk jiwa korsa, semangat bela negara, cinta tanah air dan rela berkorban memerlukan sinergisitas antara Menwa dengan alumni, dengan demikian nilai-nilai luhur dr Pancasila dan amanat UUD 1945 dapat dilestarikan oleh generasi muda bangsa terutama Resimen Mahasiswa yg berada di garis terdepan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
“Pada kesempatan Seminar dan Talkshow penanggulangan narkoba pada malam ini Menwa perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya narkoba tersebut dilingkungan kampus masing-masing,” ujarnya.
Mengawali acara seminar ini, terlebih dahulu, Ketua Panitia, Dasri S.Pdi, MSi (Han) melaporkan kesuksesan Seminar Nasional dan IARMI Men-Maharayung Peduli Bencana Korban Banjir Lahar Dinging Gunung Marapi/Galodo Sumatera Barat 2024 tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. (drd)
Comment