PADANG – Sarasehan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang berlangsung di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jum’at (26/4/2024).Sarasehan ini dihadiri Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi dan Kepala BNPB Suharyanto.
Menko PMKMuhadjir Effendy menyebutkan, kegiatan simulasi bencana tidak hanya berhenti sampai pada pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) ini saja.
“Saya harap kegiatan seperti simulasi dan latihan kebencanaan tidak hanya berhenti sampai disini. Kesiapsiaagan terhadap bencana ini harus menjadi budaya dan kebiasaan (habbit),” kata Muhajir Effendi kepada wartawan, kemarin.
Dikatakan Muhadjir, , hingga saat ini belum ada di dunia yang bisa memastikan waktu terjadinya bencana gempa. Namun demikian, cara untuk mengurangi korban maupun dampak ketika terjadi gempa yakni sering melakulan simulasi. Mengetahui cara dan bagaimana menyelamatkan diri saat terjadi bencana tersebut.
“HKBN di Kota Padang berjalan dengan baik dan disambut antusias masyarakat, insan kebencanaan dan lainnya. Bersama kepala daerah koordinasi terus diperkuat seperti memastikan jumlah shelter untuk meminimalkan dampak bencana gempa dan tsunami,” ujarnya.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, dalam meningkatkan kewaspadaan seperti kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang dilaksanakan saja.
“Akan tetapi harus dilengkapi dengan sarana dah prasarana mitigasi seperti pembangunan selter dan menanamkan bagaimana penanggulangan korban saat bencana maupun penanganan korban bencana,” ujar Suharyanto.
Kemudian, memang dalam penanganan pasca bencana seperti rehabilitasi memakan dana yang besar dan permasalahan yang komplit. Buktikan, masalah ganti rugi gempa korban Gempa dengan kekuatan 7,9 SR tahun 2009, masih ada dan belum tuntas semuanya. Maka ini tentu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi BNPB. Maka diharapkan kepada masyarakat untuk waspada setiap saat terhadap bencana, karena Kota Padang khususnya dan Sumbar umumnya memiliki potensi bencana gempa yang cukup besar. Termasuk potensi bencana banjir dan longsor.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, , HKBN sebagai momentum menggerakkan masyarakat agar mau latihan secara mandiri jika terjadi bencana. Sekaligus mengecek sumber daya yang ada, baik manusia dan peralatan.
Kota Padang memiliki berbagai macam bentuk bencana, sehingga rangkaian kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “Kota Padang melaksanakan latihan ujian sirine sistem peringatan dini, simulasi mandiri dan uji terap tempat evakuasi sementara, latihan difokuskan pada gempa dan tsunami, karena memiliki potensi risiko yang besar,” ujarnya.
Dikatakan, Pemko Padang telah memasang marka biru atau blue line tsunami safe zone pada jalan. Hal ini sebagai penanda batas aman dari tsunami pada ruas jalan yang tegak lurus dengan pantai sebanyak 25 titik.
“Jika terjadi bencana tsunami masyarakat mempunyai panduan untuk mengevakuasi. Peringatan HKBN sebagai momen untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat. Mari bersinergi dan berkolaborasi dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Hendri menambahkan, peringatan HKBN juga diikuti 17 provinsi, 30 Kabupaten dan kota dan 180 desa melalui dalam jaringan (daring). Simulasi dilakukan lebih kurang selama 30 menit. (drd)
Comment