AKHIR dari pertemuan pakar Internasional Identifikasi Bakat olahraga di Gent University Belgia dan Han University di Belanda, 8-12 April 2024.
Tidak terasa perjalanan kami selama dua minggu 1- 14 April 2024, memenuhi hajat Prof. Johan Pion, mantan atlet Olympiade senam Belgia, dan ilmuan terkenal dalam bidang sport science identifikasi dan pengembangan bakat. Jumat, (12/4/2024) bakal berakhir.
Hari terakhir ini tidak ada sesi penyampsian gagasan dan diskusi dari Mahasiswa S3/S3 yang akan dan sedang meneliti tema yang berkaitan dengan metode dan teknik untuk mengidentifikasi bakat. Dan bagaimana menyiapkan program, ekosistem dan sebagainya untuk mengembangkan bakat mereka yang telah ditetapkan memiliki bakat unggul.
Hari ini 4 pakar yaitu, Prof. Joe Baker dari Oldernburg University Jerman, Prof. Stave Cobley Sidney University. Prof. Steve menyampaikan melalui risetnya untuk mempersiapkan perenang andalan Australia Olimpiade 2032, melakukan riset usia relatif dan usia biologis masing-masing atlet. Bersama tim beliau memantau prestasi dan kematangan 1.000 perenang junior di Australia. Hasilnya perenang yang lebih lambat matang mempunyai prosprek yang lebih baik dibandingkan anak yang tergolong ke dalam kelompok early matre.
Setelah berdiskusi ia menyampaikan ini disebabkan atlet yang lambat memiliki ruang yang lebih besar untuk berkembang dibandingkan atlet yang masuk ke dalam golongan early mature. Sehingga atlet yang lambat matang mampu mengejar ketertinggalan sebelumnya dan bahkan melampaui atlet yang unggul sebelumnya.
Selanjutnya paparan Prof. Sean Cunming dari Bath University, merupakan ilmuan identifikasi bakat yang berfokus pada bidang seleksi dan pengembangan bakat atlet. Prof Sean juga bekerja dengan berbagai klub sepakbola top elit eropa yang sangat disegani. Mulai dari Manchester City, Manchester United, Barcelona, Athletic Bilabao dan Brussia Dortmund. Dia juga menceritakan sebagai ilmuan bekerja secara profesional dan berkelakar semua rahasia dari masing klub. Dia mengetahuinya tapi tidak boleh dibuka, kecuali memang mereka publikasikan terlebih dahulu.
Selanjutnya International TID Meeting 2024 ditutup Prof Johan Pion, sang maestro sistem Identifikasi bakat, yang mengurai bagaimana identifikasi bakat merupakan suatu sistem yang memerlukan pemahaman yang baik oleh semua pihak. Dan pentingnya mengupayakan semua anak senang berolahraga, dengan mendeteksi bakat anak, sehingga orang tua dan sekolah akan membantu memberikan arahan yang tepat. Selanjutnya bakat dikembangkan melalui orientasi bakat, memberikan pembelajaran koordinasi dan fundamental motor skill.
Saat ini instrumen deteksi bakat sudah menggunakan aplikasi sehingga setelah selesai melakukukan tes, segera anak mengetahui apa bakat olahraganya. Sesi ini diakhiri dengan prosesi resmi dari HAN University melepas secara resmi Prof. Johan sebagai Kepala Pusat Studi Identifikasi Bakat, Bertepatan dengan memasuki usia Pensiun.. See You later Nijmegen City. (Tamat)
Comment