Nan tuo mengajarkan dan mencontohkan etika ka Nan Mudo, Nan Mudo mandi di ilia-ilia, bakato di bawah-bawah
Sekarang sudah terbalik, dan dunia pun sudah dibalik, ‘Nan mudo matah’ dianggap lebih bagus dalam ‘mamparancak kampuang’ dan yang tua matang dianggap ‘sekadar parami kampuang’.
Ini mungkin suatu revolusi terselubung, tapi tidak matang dan amburadul, akibatnya semua nya mundur, bukan ‘kampuang nan tambah rancak’ tapi pelecehan karakter dan ketokohan yang semakin banyak.
Mari rubah lagi skema pendidikan dasar yang dikembangkan dalam 15 tahun terakhir ini karena mata rantai terlemah dunia pendidikan kita adalah pendidikan dini dan dasar. Prioritas transformasi pendidikan sebaiknya dimulai dengan membenahi ini, lantas geser ke jenjang berikutnya. Pendidikan dasar titik tumpuan. Jalan kebangkitan dan kemakmuran suatu bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat dan cakap dengan kesanggupan menawarkan sistem alternatif yang excellent. Sistem excellent meliputi dan dimulai dari pendidikan yang baik. Pendidikan baik tak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tapi juga karakter yang kuat, keadaban, etika, daya juang, dan etos kerja, yang dikembangkan di lingkungan sekolah, keluarga, dan komunitas.
‘Pulangkan Pinang Katampuaknyo, Pulangkan Siriah Kagagangnyo’
‘Raso dibao naiak, pareso di bao turun”
Semoga aturan yang mungkin dibangun dalam ‘mungkin’ revolusi terselubung yang di atur oleh segelintir orang orang yang juga terselubung dapat dibatalkan oleh kebijakan yang tepat untuk kedepannya.(**)
(Prof. Dr. Dedi Hermon : Guru Besar Universitas Negeri Padang – 2024)