Budaya

Ini Tiga Nagari Terbaik Implementasi ABS-SBK

441
×

Ini Tiga Nagari Terbaik Implementasi ABS-SBK

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi, Sekdaprov Sumbar Hansastri bersama penerima nagari terbaik implementasi ABS-SBK 2023.Ist

PADANG – Guna memastikan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) terimplementasi dengan baik di nagari-nagari, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan penilaian pada nagari Nagari Mubarakah Pengimplementasian ABS-SBK.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah Rabu (27/12) di hotel Santika Kota Padang.

Penilaian dilakukan terhadap nagari percontohan di 18 kabupaten kota di Sumbar. Tiga nagari yang tampil sebagai juara tersebut yakni, Juara I diraih Nagari Guguak VIII, Kabupaten Limapuluh Kota, Juara II (Nagari Toboh Ketek, Kabupaten Padang Pariaman), Juara III (Nagari Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya).

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, dengan adanya penilaian ini dirinya ingin agar penerapan ABS-SBK berjalan di tingkat nagari.

“Ada beberapa nagari percontohan yang dinilai dan diumumkan tiga terbaik hari ini. Adat Salingka Nagari itu kan di nagari. Melalui penilaian ini kita ingin mengetahui bagaimana ABS SBK berjalan di tingkat nagari. Ada variabel-variabel yang dinilai,” terang Mahyeldi, di sela-sela penyerahan penghargaan.

BACA JUGA  Gubernur Mahyeldi Ingatkan Keutaman Memakmurkan Rumah Allah

Mahyeldi berharap, melalui penilaian yang dilakukan ini, mudah- mudahan mendorong nagari lainnya untuk pengikutinya. Sehingga implemantasi falsafah ABS-SBK berjalan konkret di tengah masyarakat.

Karena penilaian ini pertama kali digelar, maka menurut Mahyeldi ke depan akan ada penyempurnaan penilaian selanjutnya terhadap poin- poin penilaian tambahan.

“Variabel penilaiannya misalnya terkait dengan budaya ke surau, juga kehidupan adat dan istiadat di tengah masyarakat. Termasuk juga dinilai ada petatah petitih. Jadi ada beberapa variabel masing-masing penilaian. Makin banyak implementasi dan maksimal penilaiannya maka akan semakin baik penanaman nilai-nilai ABS-SBK-nya,” terangnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Syaifullah mengatakan, ada 15 indikator yang ada di nagari-nagari yang dilakukan penilaian. Misalnya, babalai bamusajik. Ada kriterianya, seperti ada balai-balai musyawarah, ada masjid, ada imamnya, ada ceramah rutinnya.

BACA JUGA  Sanggar Seni Rantau Saiyo Marapalam Tampilkan yang Serba Klasik 

Syaifullah mengatakan, penilaian dilakukan oleh tim penilai yang terdiri dari akademisi, budayawan, praktisi, tokoh agama. Bahkan, Ketua MUI Sumbar juga dilibatkan. Penilaian berakhir bulan Oktober 2023. Pemenang lomba ini mendapatkan piala, piagam dan uang tunai yang disediakan totalnya mencapai Rp60 juta.

Syaifullah berharap melalui penilaian ini menjadi motivasi bagi nagari-nagari untuk menerapkan ABS-SBK yang menjadi visi dan misi Gubernur Sumbar. Bahkan ABS SBK ini juga sudah ada dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2022.

“Penerapannya (ABS-SBK) kita kasih tool (alat) penilaian. Dengan penilaian ini ada peta pelaksanaan ABS-SBK. Kita berharap nagari lain mengikuti dan studi banding ke nagari percontohan yang sudah kita nilai ini. Kita ingin penilaian juga dapat dimulai dari tingkat kecamatan kabupaten dan akan diutus ikut penilaian ke tingkat provinsi. Kita berharap bupati dan wali kota melakukan penilaian terlebih dahulu. Kita buat aturan tata tertibnya,” terangnya.

BACA JUGA  DPD LPM Padang Tingkatkan Silaturahmi Melalui Buka Puasa Bersama

Sementara, Wali Nagari Toboh Ketek Kabupaten Padang Pariaman, Mhd Nasir mengatakan, pengimplementasian nilai ABS-SBK di nagari tersebut dilakukan dengan dilaksanakannya rapat musyawarah secara rutin yang membahas tentang nilai-nilai ABS-SBK dan evaluasi penerapannya terhadap masyarakat.

“Jadi kita itu sering melaksanakan rapat musyawarah di nagari ini membahas penerapan ABS-SBK ini. Hasil musyarawah ini diterapkan kepada kehidupan masyarakat di nagari,” terangnya.(Bdr)

Comment