Nasional

Angka Pengangguran Tinggi, Vasko: Pemerintah Harus Dorong Terbukanya Lapangan Pekerjaan Baru

644
×

Angka Pengangguran Tinggi, Vasko: Pemerintah Harus Dorong Terbukanya Lapangan Pekerjaan Baru

Sebarkan artikel ini
Ketua Bidang II Keuangan Perbankan & Perencanaan Pembangunan BPP Hipmi, Vasko Ruseimy.Ist

PADANG – Tingginya angka pengangguran di Kota Padang menjadi perhatian bagi banyak kalangan. Salah satunya dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi).

Meski pertumbuhan ekonomi meningkat, namun angka pengangguran justru menunjukan lampu kuning bagi Kota Padang. Sumatera Barat umumnya.

“Selama ini ada dua hal yang menjadi masalah di Sumatera Barat, pertama tingginya angka pengangguran, kemudian harga bahan pokok yang tinggi pula,”sebut Ketua Bidang II Keuangan Perbankan & Perencanaan Pembangunan BPP Hipmi, Vasko Ruseimy di Padang, Sumatera Barat, Senin (27/11/2023).

Menurutnya, dua masalah tersebut saling beririsan. Tapi tidak berkaitan langsung. Pengangguran bisa diatasi jika lapangan pekerjaan terbuka.

Sementara bahan pokok bisa terjangkau, jika suplai barang lebih lancar. Ditambah pendapatan masyarakat meningkat. Kedua sama-sama masalah ekonomi, yang bisa merembet pada masalah lain.

Untuk pengangguran menurutnya political will pemerintah sangat dituntut dalam hal ini. Kebijakan pemerintah yang ramah terhadap dunia usaha, kemudian menumbuhkan lapangan pekerjaan baru.

BACA JUGA  Terkait Informasi Publik, Ketua KI Donny Yoesgiantoro Berharap jadi Mata Kuliah Wajib Mahasiswa

“Ini penting. Bagaimana pemerintah harus mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru yang berujung pada terbukanya lapangan pekerjaan. Ini harus didorong,”katanya.

Untuk itu, katanya pemerintah dapat mendorong dunia usaha dapat menanamkan investasi. Membuka usaha baru. Di Sumbar masih banyak potensi usaha yang dapat digarap oleh investor.

Dorongan tersebut bisa dilakukan dengan mempermudah perizinan bagi investor. Menjamin tersedianya lahan dan fasilitas pendukung. Seperti akses jalan dan suplai energi listrik. Dengan itu maka investor dapat tertarik membuka usaha baru di Sumbar.

“Terutama untuk pariwisata dan sektor pertanian. Apalagi Sumbar merupakan daerah yang memiliki potensi pertanian cukup besar,”ulasnya.

Diakuinya, sektor pariwisata cukup tinggi menyerap tenaga kerja. Begitu juga dengan sektor pertanian. Untuk pemerintah merangkul pemilik modal agar bisa menanamkan modal di Sumbar.

BACA JUGA  Masyarakat Dilarang Mudik, WNA China Datang, Athari Gauthi Ardi: Pelarangan Harusnya Menyeluruh

Meski begitu,Vasko juga berharap generasi muda di Sumbar dapat membangun semangat enterpreneur. Tidak hanya menunggu adanya lowongan pekerjaan.

“Kalau bisa adik-adik yang menganggur juga dapat menambah keterampilan agar bisa membuka usaha sendiri. Sehingga tidak lagi pencari kerja, tapi sebaliknya membukan lapangan kerja,”ujarnya berharap.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Padang mencapai angka 11,69%. Dengan angka ini, menjadikannya Kota Padang sebagai daerah dengan jumlah pengangguran tertinggi di Sumatera.

Sementara itu, Pakpak Bharat terpilih sebagai wilayah dengan pengangguran terendah di Sumatera, dengan TPT sebesar 0,26%.

TPT merupakan indikator yang digunakan untuk menghitung proporsi jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pengangguran sebutan untuk penduduk usia kerja berumur 15 tahun atau lebih yang tidak mempunyai pekerjaan.

Data lainnya, mencatat pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan II-2023 mencapai 5,14%. Angka ini meningkat dari tahun 2022, yakni sebesar 4,36%.

BACA JUGA  Danlantamal II Padang Ikuti Rakor Spotmar Secara Virtual

Menurut data BPS tahun 2021, pendapatan per kapita Kota Padang mencapai Rp71,35 juta per tahun atau sekitar 14% di atas rata – rata kota lain di Sumatera Barat.

Selain itu, Padang ikut berkontribusi dalam hal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 25,72% dari total PDRB Sumatera Barat.

Tahun 2022, tercatat PDRB Kota Padang per kapita mencapai Rp79 juta. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari 2021 sekitar Rp65 juta.

Perekonomian Kota Padang juga menunjukkan angka yang positif mencapai 3,66%. Hal ini menjadikan Padang menempati posisi kedua sebagai Kota terkaya di Sumbar.

Namun, di balik pencapaian tersebut, Padang justru menjadi daerah dengan angka pengangguran tertinggi se-Pulau Sumatera.

BPS melaporkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Padang mencapai angka 11,69%.(Bdr)

Comment