Lifestyle

Gawai yang Terlupa di Festival Anak Sumbar 2023

618
×

Gawai yang Terlupa di Festival Anak Sumbar 2023

Sebarkan artikel ini
Salah satu pertunjukan yang ditampilkan anak-anak pada Festival Anak Sumbar 2023.Ist

PADANG – Dua hari Istana Gubernuran Sumatera Barat dipenuhi anak-anak. Mereka bermain, berlarian dan riang bersama orang tuanya yang mendampingi.

“Ini rumah siapa bunda,”tanya Muhammad Fatih (9) murid TK/Paud Ibnu dari Belimbing, Kota Padang kepada ibunya Rina (36) sembari menunjuk Istana Gubernuran Sumatera Barat, Sabtu (18/11/2023).

Fatih kemudian tercengang, meski sudah mendapatkan jawaban dari ibunya, Rina yang ikut mendampingi di pada kesempatan itu.

“Kenapa besar sekali rumahnya,”timpalnya.

Kemudian, Rina mencoba menjelaskan sesederhana mungkin. Setelah itu, Fatih menjadi bercita-cita menjadi Gubernur.

Fatih adalah satu dari ribuan anak-anak yang hadir di Festival Anak Sumbar 2023. Berlangsung dua hari, yakni tanggal 18 dan 19 November 2023.

Rina ibu Fatih, senang bisa mendampingi anaknya bermain. Dia ibu yang bekerja. Tak banyak waktunya bersama anak sulungnya tersebut. Apalagi ikut bermain bersama. Kali dia meminta izin di tempat kerja, kemudian hadir di sana.

Jika pulang ke rumah, di rumah Fatih juga banyak bermain gawai (telepon pintar). Karena sudah terbiasa. Memang selama ini Rina tidak begitu membatasi anaknya main gawai. Karena hanya benda itu yang tak bisa ditolak anaknya jika sedang merajuk.

“Senang melihatnya bermain, jadi lupa handphone,”kata Rina yang juga terlihat senang.

Hari itu sangat menjadi hari yang berbeda dengan anak dan ibu ini. Hari dimana mereka bisa bermain bersama, tanpa ada gawai di antara mereka. Apalagi ayahnya Fatih tidak bisa hadir, karena masih ada pekerjaan di Bukittinggi.

BACA JUGA  Peduli, Teruci Chaprendang Berbagi dengan Anak Yatim

Ada banyak momen yang mengejutkan bagi anak-anak pada kesempatan itu. Seperti Hilda, (9) yang mengacungkan tangannya saat menjawab pertanyaan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.

Hilda naik ke pentas utama, awalnya sedikit kikuk, kemudian tenang. Hilda yang didampingi ibunya ke pentas merasa sangat beruntung, karena dia mendapatkan hadiah dari Wagub Sumbar. Dia berhasil menjawab pertanyaan tentang tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Dia menjawab dengan lancar.

“Benar, tepat sekali jawabannya,”sambut Wagub Sumbar Audy Joinaldy mendapati jawaban bernas anak umur 9 tahun itu.

Ada juga Habibie 8 tahun, di kesempatan yang sama diminta Wagub Sumbar Audy Joinaldy membacakan doa untuk orang tua. Habibie mengacungkan tangan, dia dipilih. Habibie yang mengenakan kaos olahraga warna hijau kuning, terlihat tidak canggung membaca doa untuk orang tau dengan bahasa Arab yang lancar.

Suasana benar-benar menjadi dunia anak-anak ketika tarian Sapu Nyamuk dibawakan anak-anak Sanggar Tari dari Saandiko Bukittinggi. Tarian dengan menggambarkan seseorang yang menyapu rangik sambil duduk itu dibawakan oleh anak-anak. Mereka diantaranya, M. Razi, Diandra Sakhira, Riri, Tasya, Salsabila dan Naura.

Festival ini benar-benar menyajikan hak anak. Hak anak untuk bermain. Meski hanya dua hari. tapi sudah memberikan pesan ternyata waktu untuk bermain bagi anak saat ini sangat mahal.

BACA JUGA  Terungkap pada Gerakan Bersih Harhubnas, Produksi Sampah Kota Padang Capai 600 Ton Perhari

Tak sedikit orang tua yang sengaja meninggalkan pekerjaan untuk mendapingi anaknya. Ada juga yang mengambil cuti agar bisa ikut dengan anaknya di Festival ini.

Festival Anak pertama di Sumbar bertajuk ‘Pertemuan di Taman Bermain’ berlangsung di Aula dan Taman Istana Gubernur Sumbar, Kota Padang pada 18-19 November 2023.

Gelaran ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A P2KB) Sumbar sebagai peringatan puncak hari anak sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November 2023.

Kegiatan itu dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy pada Sabtu (18/11/2023). Kemudian ditutup oleh Gubernur Mahyeldi pada Minggu (19/11/2023).

Gubernur Mahyeldi berharap agar anak-anak tetap sehat, kuat dan baik agamanya. Selain itu, mendapat perlindungan, kelak menjadi orang-orang hebat pemimpin bangsa.

“Ini perlu pendampingan orang tua dan jadilah orang tua yang hebat pula,”pesan Mahyeldi pada penutupan kegiatan itu.

Kepala DP3AP2KB Sumbar, Dra Hj Gemala Ranti MSI menyebutkan helatan ini bertujuan untuk mendorong pemahaman tentang pentingnya ruang publik yang ramah anak.

“Pengalaman bermain di ruang publik membentuk fondasi karakter dan keterampilan yang tidak ternilai. Anak-anak yang aktif di ruang publik memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu kreatif, mandiri, dan memiliki keterampilan sosial yang kuat,” katanya.

Gelaran ini juga didukung oleh Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek melalui helatan budaya Galanggang Arang. Galanggang Arang sendiri merupakan aktivasi untuk menggali dan merawat kebudayaan di sepanjang kawasan WTBOS, program prioritas Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemdikbudristek RI yang diluncurkan tanggal 19 Oktober lalu di Padang.

BACA JUGA  Selamatkan Ibu dengan Ikut Program Keluarga Berencana 

Judi Wahyudin, Direktur Perlindungan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek memberi apresiasi pada kegiatan ini.

“Festival ini berhasil membuktikan Istana Gubernur Sumbar bisa menjadi ruang yang inklusif sebagai tempat bermain anak. Selain itu, kegiatan ini bisa beririsan dengan Galanggang Arang, di mana pengetahuan Warisan Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) diperkenalkan sejak dini kepada anak,” pujinya.

Mahatma Muhamad, Kurator Festival Anak sekaligus Galanggang Arang menjelaskan, setiap anak di Sumbar pewaris yang mengambil peran penting pelestarian sekaligus kompleksitas persoalan yang mengancam atribut dan properti dari warisan budaya tersebut.

“Pengetahuan terkait WTBOS penting didistribusikan kepada anak di Sumbar sebagai warisan dunia yang harus dirawat, manfaatkan dan kembangkan dalam berbagai eksplorasi kerja kreatif dan penciptaan karya, “jelasnya.

Diketahui, Festival Anak Sumbar 2023 diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya senam anak, pameran karya lukis kurasi, pameran Galanggang Arang di Festival Anak dengan materi lukisan serta video narasi WTBOS.

Kemudian, panggung ekspresi, pertunjukan tari, lomba tari dan seni kolase, teater, kelas belajar, kelas bermain, pertunjukan boneka Ventriloquist oleh Obe Jo Gogo, dan Penganugrahan Forum Anak.(Bdr)

Comment