PADANG – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat periode 2023-2027 terpilih sedang merampungkan kepengurusan. Para formatur bersama memikirkan komposisi terbaik untuk menggerakkan Pemuda Muhammadiyah Sumbar empat tahun ke depan.
Diketahui, Ketua PWPM Sumbar terpilih adalah Ade Herdiwansyah, Sekretaris Anasrul dan Bendahara Nopil Asrianto. Mereka menang telak bersama 10 orang formatur lainnya dalam Musywil PWPM Sumbar ke-XVII yang berlangsung 5 November 2023 di Asrama Haji Padang.
Riki Chandra selaku Juru Bicara (Jubir) yang ditunjuk Ketua PWPM Sumbar terpilih mengatakan, 13 orang formatur terpilih sedang menjelajahi nama-nama calon pengurus yang akan membawa Muhammadiyah Sumbar lebih maju dan berkembang. Menurutnya, perampungan ‘kabinet kerja’ tentunya perlu pertimbangan matang dan tidak bisa terburu-buru.
“Sabar dong. Ini kan baru 14 hari pasca Muswil. Sedangkan panitia pemilihan (panlih) dalam aturannya memberikan waktu 30 hari untuk menyusun kepengurusan. Santai dulu, sambil mencari komposisi terbaik,” kata Riki, Minggu (19/11/2023).
Menurut Ketua PDPM Kabupaten Solok itu, menyusun kepengurusan bukan hal yang mudah. Sebab, banyak pertimbangan yang harus diberikan dan diutarakan kepada calon pengurus. Mulai dari kesediaan waktunya mengurus organisasi hingga kesanggupannya menghadiri kegiatan PWPM Sumbar ke depan.
“Tidak ujuk-ujuk mau jadi pengurus, oke. Tidak begitu. Ada kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun karena Ketua PWPM terpilih dan jajarannya ini ingin berlari untuk membesarkan Pemuda Muhammadiyah Sumbar ke depan,” katanya.
Jurnalis muda Sumbar yang akrab disapa Riki Salayo itu menyebutkan, bahwa setelah kepengurusan rampung, PWPM Sumbar akan langsung melaksanakan Baitul Arqam Pimpinan. Setelahnya, baru dikukuhkan dan menyusun program kerja masa 2023-2027.
“Intinya, Ketua PWPM terpilih ingin pengurus ke depan solid dan sama-sama berkeinginan memajukan Pemuda Muhammadiyah Sumbar,” katanya.
Sebetulnya, kata Riki, nama-nama calon pengurus PWPM Sumbar periode 2023-2027 itu sudah hampir 95 persen terisi. Namun, perlu pematangan untuk finalisasi. “Perlu kita dengar juga masukan-masukan dari ayahanda PWM, para senior dan sebagainya. Yang pasti, pengurus nanti pasti kader-kader Pemuda Muhammadiyah Sumbar terbaik yang ada saat ini,” bebernya.
Riki Salayo menanggapi santai soal narasi “pengurus PWPM Sumbar harus kader murni”. Menurutnya, diksi ‘kader murni’ mempersempit sudut pandang terhadap tokoh-tokoh muda yang lahir di daerah. Mereka kadang memang bukan lahir dari IMM ataupun IPM, namun punya semangat melebihi kader-kader yang mengaku ‘murni’ itu sendiri.
Menurutnya, jika narasi itu digaungkan, dikhawatirkan akan membuat banyak orang malas bergabung, walaupun mereka sejatinya simpati dan tertarik dengan Muhammadiyah.
“Mereka akan berpikir, ngapain gabung Muhammadiyah, kita bukan kader murni. Narasi ini bahaya karena sudah masuk ke ranah publik,” katanya.
Riki menegaskan, kepengurusan PWPM Sumbar periode 2023-2027 akan diisi para pemuda yang murni hati dan pikirannya untuk membesarkan dan membumikan pemuda Muhammadiyah di Sumbar.
“Harapan kita, ke depan lahirlah tokoh pemuda negarawan yang benar benar harmoni memajukan Sumbar dari Pemuda Muhammadiyah ini sendiri,” tutupnya. (Bdr)
Comment