PADANG – Ada yang berbeda dengan halaman Istana Gubernur Sumbar selama dua hari, yakni pada 18 dan 19 Nevember 2023. Ribuan anak-anak meramaikan komplek peninggalan zaman Belanda tersebut.
Kegiatan itu adalah pelaksanaan Festival Anak Sumbar 2023. Kegiatan itu merupakan memberikan salah satu hak anak, yakni hak untuk bermain.
Kegiatan itu dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy pada Sabtu (18/11/2023). Kemudian ditutup oleh Gubernur Mahyeldi pada Minggu (19/11/2023).
Pada satu kesempatan, dalam sesi bincang-bincang dengan anak dan orang tua, Gubernur menyampaikan akan terus meningkatkan pemenuhan Hak Anak. Mahyeldi berharap agar anak-anak tetap sehat, kuat dan baik agamanya.
Selain itu, mendapat perlindungan, kelak menjadi orang-orang hebat pemimpin bangsa. “”Ini perlu pendampingan orang tua dan jadilah orang tua yang hebat pula,”pesan Mahyeldi.
Pada kesempatan tersebut Gubernur mengundang pasangan orang tua yang membawa anak-anaknya lengkap ke atas panggung. Inisiatif itu bentuk dari apresiasi peningkatan ketahanan keluarga.
Bangun Ruang Publik Inklusif untuk Anak
Festival Anak Sumbar tahun 2023 resmi ditutup Bunda PAUD, Dra. Harnely Mahyeldy, di dampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A P2KB) Sumatera Barat (Sumbar) Dra. Gemala Ranti, M.Si di taman Istana Gubernur Sumbar, Minggu (19/11/2023).
Penutupan tersebut dihadiri sejumlah tamu undangan, partisipan lomba, forum anak dari 19 kabupaten/kota, serta pengunjung festival.
Pada saat laporan akhir Gemala mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Festival Anak tahun 2023 dengan baik. Mulai dari segenap panitia, peserta serta semua pihak yang terlibat.
“Ini festival perdana yang diadakan oleh DP3A P2KB. Semoga tahun depan bisa lebih meriah. Melalui festival ini, mari perkuat langkah kita untuk menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah anak, agar anak-anak mendapatkan lebih baik hak haknya” ujarny.
Festival ditutup dengan penampilan tari kreasi anak berjudul ‘Tambuah Ciek’ yang ditampilkan oleh Majesty Minangkabau Kids.
Kelincahan para penari diiringi irama musik dari permainan 4 orang pemusik tradisi Minang. Penampilan dengan durasi 20 menit itu berhasil menghidupkan suasana, memukau dan memanen riuh tepuk tangan dari ratusan penonton.
“Ide tari Tambuah Ciek berasal dari keresahan terhadap kondisi hari ini. Anak sekarang lebih senang bermain gadget daripada membangun interaksi antarsesama. Tari ini menggambarkan anak-anak yang bermain masak-masakan makanan sambalado, tradisi Minangkabau,” ucap kareo tari Tambuah Ciek, Joni Andra.
Joni yang juga merupakan pendiri dari Majesty Minangkabau ini menyebutkan dahulu anak-anak bermain masak-masak karena meniru praktik yang dilakukan oleh orang tuanya.
“Sekarang zaman serba praktis. Kesibukan orang tua juga menjadi faktor tidak bisa mengajarkan anak memasak. Padahal dulu, anak perempuan usia 10 tahun di Minangkabau telah mampu memasak 11 jenis masakan. Tari ini menjadi pengingat jika pengetahuan memasak makanan tradisi tidak diturunkan ke generasi yang berikutnya, bisa-bisa sajian kuliner itu punah,” ujarnya.
Mahatma Muhamad, kurator Festival Anak berharap agar kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun.
“Semoga tahun depan makin banyak konten dan bisa melibatkan banyak anak serta orang tua di perayaan anak Sumatera Barat,” harapnya.
Diketahui, Festival Anak Sumbar 2023 diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya senam anak, pameran karya lukis kurasi, pameran Galanggang Arang di Festival Anak dengan materi lukisan serta video narasi WTBOS.
Kemudian, panggung ekspresi, pertunjukan tari, lomba tari dan seni kolase, teater, kelas belajar, kelas bermain, pertunjukan boneka Ventriloquist oleh Obe Jo Gogo, dan Penganugrahan Forum Anak.(Bdr)
Comment