PADANG – Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Barat resmi dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat di Hotel Santika Premiere Padang, Rabu (12/7/2023).
Kadin Sumbar diminta untuk dapat menjadi katalisator perekonomian. Sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang ada. Seperti pariwisata.
Ketua Umum Kadin Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, Kadin Indonesia memiliki pilar-pilar dalam program perekonomian.
Empat Pilar KADIN itu, pemulihan kesehatan dan pengembangan industri kesehatan nasional, peningkatan ekonomi daerah dan nasional, peningkatan kewirausahaan, serta penguatan internal organisasi dan regulasi.
Salah satu pilar yakni, fokus pada Unsaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena, menjadi amanah Undang-undang Kadin, bagaimana memperkuat UMKM, agar lebih menjadi pondasi ekonomi Indonesia.
Karena ada 44 juta UMKM di Indonesia dengan daya serap tenaga kerja 97 persen, UMKM juga menjadi pilar basis ekonomi domestik. Karena kuat dari tantangan dari serangan dengan tantangan resesi luar negeri. Sekarang 55 persen dari pendapatan Indonesia hasil pendapatan domestik.
“Untuk itu kita harus memperkuat UMKM. Fokus ini juga dipertegas dengan Rapimnas Kadin. Yaitu, Kadin kuat, UMKM kuat, ekonomi daerah dan nasional kuat, Indonesia Kuat. Kita harus fokus untuk mengembangkan UMKM kita,”sebutnya.
Dia juga meminta, Kadin Sumbar juga dapat menjadi katalis perekonomian daerah di Sumatera Barat. Dengan mengembangkan potensi yang ada. Seperti, pariwisata dan sumber daya alam yang ada.
Sumbar memiliki kekayaan alam, budaya, dan juga ekonomi kreatif yang melimpah. Sehingga Sumbar bisa menarik wisatawan mancanegara yang berkualitas tinggi. Kemudian bisa berdaya saing tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.
Kadin juga memiliki tiga program tambahan, salah satunya menyelesaikan roadmap Indonesia emas 2045, dengan visi Indonesia menjadi ekonomi nomor 4 dunia.
“Sedang kita buat nanti akan diberikan pada pemerintah pada 17 Agustus mendatang,”katanya.
Tujuannya, agar Indonesia agar bisa kuat dari jebakan pendapatan menengah, kemudian menaikan pendapatan perkapita dari 4.700 menuju 13.000 Ddolar Amerika pada 2035.
“Ini sesuai pesan presiden,”katanya.
Kadin Indonesia, juga dengan ditunjuknya Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Kalau Indonesia bisa memperkuat ASEAN, yang tadinya Indonesia hanya 280 juta, bisa menjadi 680 juta.
“Ini adalah pasar yang besar,”katanya.
Kalau bicara ASEAN, adalah nomor empat dunia. ASEAN itu besar, suara ASEAN yang dibawa Indonesia sangat luar biasa. Namun yang akan dibawa adalah khusus UMKM. Terkait pembayaran dan transaksi dengan rupiah.
Sudah banyak negara luar ASEAN yang ikut serta. Seperti Australi, Korea dan Jepang. Untuk UMKM itu adalah sangat baik. Membuat interkoneksi UMKM di ASEAN.
“Konsep ini adalah ekonomi gotong royong, ekonomi pancasila. Bagaimana memajukan UMKM,”ujarnya.
Selain itu, agar Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah, tantanga dalam 10 tahun ke depan. Sangat penting dan serius. Agar menjadi negarai berkembang kemudian maju. Jangan seperti negara Amerika Latin, hanya berkembang tapi tidak maju.
Disebutkanya, setelah badai Covid-19 berlalu, pada tahun 2023 ini, tantangan yang dihadapi dunia usaha Indonesia tidak lah mudah. Saat ini terjadi perlambatan ekonomi global dan perubahan geo-politik akibat perang Rusia-Ukrania, serta memanasnya hubungan AS dan China.
Namun ekonomi Indonesia masih tetap kuat dengan pertumbuhan 5,03%. Oleh Bank Dunia, saat ini Indonesia sudah dimasukkan ke negara yang berpendapatan menengah ke atas. Sementara Sumbar pertumbuhan ekonominya mencapai 4,80% di Q1 2023.
“Untuk itu sangat penting kolaborasi semua pihak dalam meningkatkan investasi demi mengembangkan pariwisata yang ada,” ujarnya.
Kadin sebagai tempat berhimpunnya para pengusaha, kata Arsjad, ikut mendukung agenda pembangunan nasional maupun daerah, melalui program yang selaras dengan 4 Pilar KADIN.
Gubernur Mahyeldi mengajak KADIN Sumbar untuk bergandengan tangan membangun daerah ini yang tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah semata.
“Mari kita bangun Sumbar ini bersama-sama, saling berkolabor-aksi bergandengan tangan membangun masyarakat lebih madani,” kata Mahyeldi.
Disebutkan, KADIN merupakan tempat yang strategis bagi anggota dalam mengembangkan sayapnya karena potensi daerah sangat mendukung untuk menjadikan Sumbar sebagai pusat perdagangan dan pusat industri kecil menengah (IKM) terkemuka, dengan berbagai indikator terukur yang akan dikerjakan bersama-sama.
“Kita bersama-sama ciptakan produk IKM unggul dengan persiapkan pelaku industri dan perdagangan yang mumpuni,” ajaknya.
Dimulai dari menyempurnakan sarana prasarana pendukung (sentra dan kawasan, pelabuhan, bandara, jalan raya, pasar rakyat dan modern), bangun ekosistem pendukung ideal (asosiasi, perguruan tinggi, perbankan dan media). Tentunya diiringi atensi program dan anggaran, yang secara kompetitif dan komparatif jauh lebih baik dimasa mendatang.(Bdr)
Comment