BUKITTINGGI— Puluhan Pemuda Mandiangin Koto Selayan (MKS) Bukittinggi mengikuti pelatihan Citizen Jurnalism. Kegiatan mengangkat Tema “Informasi Baik Menuju Bukittinggi Hebat .
Pelatihan diangkat dari dana pokir H. Syafril S.ST.Par, Anggota Komisi I DPRD Kota Bukittinggi, di Hotel Nikita Palace, selamat kemudian kunjungan ke TVRI Padang Minggu (25/6/2023) .
Kegiatan pelatihan Citizen Jurnalism dibuka secara Wali Kota Bukittinggi diwakili Kadis Kominfo Erwin Umar. Menghadirkan Firdaus Abie, wartawan senior, sebagai narasumber, serta Kepala Kejaksaan Negeri Bukittinggi Ferik Demiral dan dua orang wartawan Kota Bukittinggi Roni Novendra (Harian Umum Rakyat Sumbar) dan Rian Vani Putra (Kompas86.com)
Erwin Umar menyampaikan, pelatihan jurnalistik merupakan program untuk mengembangkan pengembangan minat dan bakat di bidang kewartawanan.
“Kegiatan pelatihan jurnalistik ini bisa menjadi salah satu wadah bagi pemuda untuk menambah ilmu pengetahuan tentang dunia jurnalis. Apalagi di era informasi dan teknologi saat ini, generasi muda harus melek terhadap informasi,” ucapnya.
Erwin berharap, para peserta menjadikan kegiatan pelatihan jurnalistik ini sebagai pemicu untuk berani menjadi jurnalis dalam menggali berita yang berimbang menuju Bukittinggi Hebat di masa mendatang.
“Jangan hanya dijadikan sebagai peristiwa yang datang dan pergi tanpa ada manfaatnya. Kesempatan ini adalah kesempatan emas. Silakan diikuti sebaik-baiknya,” ungkap Erwin Umar.
Anggota DPRD Kota Bukittinggi H. Syafril mengatakan, Citizen Journalism adalah jurnalisme yang dilakukan oleh orang-orang yang bukan merupakan jurnalis profesional.
“Akan tetapi, mereka tetap mampu mengumpulkan dan menyebarkan informasi melalui media sosial. Citizen Journalism di media sosial, dimana orang-orang membagikan informasi yang bernilai berita padahal mereka bukan jurnalis,”terangnya.
Syafril menambahkan, menjadi jurnalis tidak cukup hanya bisa menulis, tapi harus dibarengi dengan teknik-teknik menulis yang harus dikuasai seorang jurnalis.
“Sehingga jurnalis bisa berpikir kreatif dalam pembuatan berita,” tukasnya.
Ia mengungkapkan, menjadi seorang jurnalis yang paling utama adalah kecintaan dan suka pada dunia tulis menulis terlebih dahulu.
“Tak kalah pentingnya adalah berlatih terus sehingga kemampuan kita terasah dan menciptakan berita yang berimbang,” katanya.
Selama mengikuti pelatihan, peserta diberikan materi tentang kepenulisan dan cara menulis berita yang layak tayang di media sosial. Peserta pelatihan juga dilatih untuk membuat berita berdasarkan apa yang didengar.
Pelatihan jurnalistik ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan literasi dan menjadi edukasi bagi masyarakat menuju Bukittinggi Hebat kedepannya.
Narasumber Firdaus Abie mengatakan peserta tidak dituntut menjadi wartawan usai mengikuti pelatihan ini. Para peserta bisa mengetahui dan memahami bagaimana langkah menulis yang baik dan benar.
“Menulis tidaklah sesulit yang dibayangkan,” katanya.
Tak hanya memberikan materi dan teori. Firdaus Abie juga “memaksa” peserta untuk melakukan praktek menghimpun dan mengumpulkan data. Data yang sudah dihimpun dituliskan. Setelah itu dievaluasi bersama.
Metode yang diberikan sangat menarik bagi peserta, apalagi diakhiri sesi, pegiat literasi dan penulis belasan buku tersebut juga memberikan hadiah buku kepada peserta yang memiliki karya terbaik.
Selama pelatihan, para peserta terlihat sangat senang karena mendapat edukasi baru tentang dunia jurnalistik, yang disampaikan narasumber.
Salah seorang peserta Desi Yurni menyebutkan, kegiatan ini bisa menambah wawasannya di dunia jurnalistik.
“Materi ini adalah salah satu penambah ilmu baru bagi kami dalam menulis,” katanya.
Turut hadir Kabid Kominfo Ramon Arisa Putra, Pranata Humas Ahli Muda Riri Alhadila Sukma serta beberapa orang pendamping lainnya dari Dinas Kominfo. Kegiatan diikuti 27 orang peserta. (drd)
Comment