Nasional

Sapi Kurban Presiden RI Joko Widodo Seberat 1 ton Dipotong di Masjid Raya Sumbar

465
×

Sapi Kurban Presiden RI Joko Widodo Seberat 1 ton Dipotong di Masjid Raya Sumbar

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, (26/8/2021).

PADANG – Presiden RI Joko Widodo berkurban satu ekor sapi jenis Limousin seberat 1 ton untuk masyarakat di Sumatera Barat. Rencananya pemotongannya dilakukan di Masjid Raya Sumbar.

“Kita usulkan tiga sapi unggul untuk kurban Presiden di Sumbar. Sapi jenis Limousin Cross milik Eko Setiawan dari Padang Panjang dengan berat sekitar 1000-1080 kilogram yang terpilih,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli di Padang, Senin (19/6/2023).

Ia mengatakan sapi yang terpilih itu sudah melewati proses pemeriksaan kesehatan dan memenuhi syarat sesuai syariat sehingga dinyatakan laik untuk kurban.

Menurutnya untuk tahun ini sapi kurban dari Presiden RI itu akan disembelih di Masjid Raya Sumbar dan dagingnya dibagikan pada masyarakat setempat.

Ia mengatakan teknis pemotongan hewan kurban itu akan diambil alih oleh Biro Kesra Setdaprov Sumbar termasuk untuk jadwal penyemblihan.

Sebelumnya Pemprov Sumbar melakukan seleksi dan mengusulkan tiga sapi unggul untuk dipilih menjadi hewan kurban dari Presiden Joko Widodo bagi masyarakat daerah itu.

Dari belasan ekor sapi yang diseleksi, terpilih tiga ekor sapi dengan ukuran besar yang diusulkan menjadi hewan kurban dari Presiden di Sumbar.

Tiga ekor sapi itu masing-masing sapi jenis Limousin Cross milik Eko Setiawan seberat 1000-1080 kilogram, kemudian sapi jenis simbra cross milik Armudamas, warga Kabupaten Solok dengan berat sekitar 946-1037 kilogram.

Terakhir sapi jenis simental milik Dt. Palindih yang merupakan warga Kabupaten Agam. Berat sapi itu sekitar 961-1037 kilogram.

Pada 2022 Presiden Joko Widodo berkurban satu ekor PO lokal di Sumbar.

Daging sapi PO lokal seberat 0,9 ton itu kemudian dibagikan untuk korban gempa yang terjadi di Pasaman.(Bdr)

Comment