PADANG-Pelatihan Basurah Adat Kamatian di Bawah Payuang adat salingka Nagari di Kecamatan Kuranji dibuka Walikota Padang Hendri Septa, Sabtu (10/12/2022). Pelatihan ini juga dihadiri Ketua DPRD Padang Syafrial Kani Dt Rj Dihilie, anggota DPRD Padang Yandri, Camat Kuranji dan Ketua LKAAM Kuranji Hendri Yazid Dt Rajo Diguci.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Padang berjanji akan dijadikan sebagai agenda tahunan melalui anggaran APBD Kota Padang.
Ketua Panpel Zubardi Koto Angkat Dirajo mengatakan, kegiatan ini terlaksana berkat dana Pokir Anggota DPRD Padang Yandri MPd, dalam tujuan dalam melakukan pelestarian terhadap adat budaya salingka nagari di Kecamatan Kuranji. “Terima kasih atas dukungan semua pihak yang mendukung dan menghadiri kegiatan ini,” Ucap Zubardi.
Ketua LKAAM Kuranji Hendri Yazid Dt Rajo Diguci mengatakan, basurah adat tidak boleh dipertandingkan dan dilerlombakan. “Adat hanya boleh dilestarikan dan disosialisasikan,” ujar Hendri.
Ditambahkan Hendri, adat kematian di bawah payuang merupakan penyelenggaraan kematian dari sisi agama (syarak) dan adat mamakai. Yakni, perpaduan menyelenggarakan jenazah, antara alim ulama dengan ninik mamak pemangku adat di salingka nagari di Kecamatan Kuranji. “Yang juga disebut penyelenggaraan uupak Usali (syarak) dan Cupak buatan (adat),” ujar Hendri.
Dikatakan Hendri, LKAAM dan KAN memiliki tuga pokok yang berbeda. LKAAM sebagaimana Ormas adat memiliki Tupoksi melestarikan dan membina agar adat budaya tetap lestari tak Lalang dek paneh tak lauk dek hujan di tengah tengah masyarakat.” Sedangkan, KAN lembaga musyawarah tertinggi ninik mamak salingka nagari, yang tumbuh Membosek di nagari masing – masing dalam mengurus Sako dan Pusako anak kamankan,” ucap Hendri.
Anggota DPRD Padang Yandri MPd mengatakan, untuk lestari adat di tengah tengah masyarakat, yang terbungkus dengan filosufi adat basnadi syarak – syarak basandi Kitabullah (ABS – SBK) di Kecamatan Kuranji.
Dikatakan, LKAAM ini merupakan” Ormas adat yang memiliki hirarkis dari provinsi, kabupaten dan kota hingga kecamatan, ” kata Yandri.
LKAAM sebagai mitra pemerintah bagaimana adat dan budaya tetap eksis dan bisa diturunkan kepada anak kemankan. Ia berjanji akan mengkomunikasikan dengan eksekutif kegiatan ini masuk APBD Padang, sehingga bisa menjadi agenda setiap tahun.
Ketua DPRD Padang Syafrial Kani Dt Rj Jambi SH meminta, Kabid Kebudayaan Disdik Padang melakukan kajian teknis terkait kegiatan Basurah Adat kamatian di Bawah Payuang Salingka Nagari. Tentu perlu programnya sekaligus anggarannya agar pelestarian adat dan budaya ini tetap terjaga.
“Saya akan usahakan kegiatan pelestarian adat kamatian di bawah payuang ini diprogramkan untuk dilanjutkan setiap tahun dengan anggaran Rp150 juta, pada tahun depan, ” ujar Syafrial.
*Jadikan Agenda Tahunan
Walikota Padang Hendri Septa siap melestarikan, basurah adat kamatian di bawah payuang ini guna melakukan pelestarian.” Saya harapkan, kegiatan ini dimasukan ke dalam kurikulum muatan lokal sekolah, sehingga generasi muda yang duduk di bangku sekolah memahami adat dan budayanya,” ujar Hendri.
Walikota merasa risau jika nilai adat dan budaya ini tegerus hilang ditelan masa. Tentu sangat berdampak sekali dengan karakter anak nagari di kota ini. Karena adat dan budaya juga bisa membentuk karakter anak bangsa, sesuai dengan nilai nilai adat dan agama.
“Sebab, jika adat lestari dengan sendirinya agama berdiri sesuai filosufi adat basandi syarak-syarak basandi Kitabullah (ABS – SBK). Sekaligus akan membentuk karakter anak nagari yang akhlakul karimah,” ujar Wako.
“Saya minta, Bidang Budaya Disdik Padang memasukam pelestarian Basurah adat kamatian di bawah payuang ini dalam program Pemko Padang untuk dilaksanakan jadi agenda tahun antar kelurahan di Kuranji,” minta Wako. (drd)
Comment