PADANG-Kepala Badan Kesbangpol Sumbar Jefrinal Arifin menutup palatihan bela negara siswa dari tiga SMK se Kota Padang di lapangan Kompi Senjata Batalyon Infanteri 133 /Yudha Sakti Lapai, Kecamatan Nanggalo, Jumat (12/8/2022). Penutupan iru juga dihadiri Kadisdik Sumbar Barlius, Kadispora Dedy Diantolany dan undangan lainya.
“Pelatihan ini tak telepas untuk mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) terutama generasi muda yang berkualitas dimulai dari pendidikan, berkarakter, tingkah laku,” ujar Jefrinal Arifin.

Dikatakan Jefrinal, maka sebagai generasi muda diminta harus paham dengan bela negara, kalau tidak generasi muda siapa lagi. Kemudian generasi jangan lupa dengan sejarah bagaimana pejuang yang dahulu, berjuang sampai tetes darah teeakhir.
Selain itu bagi adik adik yang mengikuti pelatihan bela nagara ini jangan pernah terlibat pula dalam aktivitas tawuran. Apalagi, yang terlibat siswa SMK yang telah mengikuti pelatihan ini. Apalagi terliabat tawuran menjadi provokatornya . “Seharusnya yang telah mendpatkan palatihan bela negara ini yang menjadi penengah atau pengantisiapasi aksi tawuran nanti,” ujar Jefrinal.
Dampak tawuran SMK beberapa waktu lalu, ujar Jefrinal, mengakibatan Forkopimda Sumbae menjadi sibuk, karena dikabarkan beredar isu tawuran bakal meledak lagi. Sehingga, Forkopimda yang terdiri dari Danrem 032, Polda Sumbar dan aparat lainya. Kemudian, SKPD terkait Disdik Sumbar, Satpol PP dan Damkar, Kesbangpol, Dispora dan lain lain.
Pelatihan bela negara ini diikuti seratus lebih siswa dan siswi tiga SMK se Kota Padang, yakni SMK Dhuafa Padang, SMK Pratama Padang dan SMK Teknologi Plus Padang.
Kepala SMK Dhuafa Padang Esneti mengatkan, siswanya SMK Dhuafa yang mengikuti pelatihan bela negara ini lebih kurang sekitar 60 siswa, selama empat hari, 9-12 Agustus. Mereka dilatih dengan instruktur personel TNI dari Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti Lapai Nanggalo.
“Dampak dari pelatihan ini mereka siswa menjadi paham apa itu artinya bela negara, sehingga merubah dari sikap dan prilaku,” ujar Esneti.
Ditambahkan Esneti, siswa yang suka berkelahi jadi berubah, anak anak yang agak melambai menjadi tegas dan tegap. Dari yang biasanya pendiam sekarang menjadi ceria.
“Selain itu yang jelas dari dampak pelatihan ini bisa mewujudkan generasi berkarakter,” ujar Esneti.
kepala SMK Pratama Nofrizal mengatakan, pelatihan bela negara untuk siswa kelas 10 dan 11 ini yang dilaksanakan di Kompi senapan Batalyon 133/Yudha Sakti sangat bermanfaat membekali siswa dibidang disiplin dan cinta tanah air.
“Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tiap tahunya bagi kita semoga juga diikuti oleh SMK Swasta se Kota Padang lainnya, ” ujar Nofrizal. (drd)
Komentar