PADANG -Lucu rasanya, sepinya lelang jabatan Sekdako Padang dikait- kaitkan, dengan kualitas sosok Walikota Padang Hendri Septa. Sementara, jika dirunut ke belakang, naik kelasnya Hendri Septa menjadi orang nomor satu di Kota Padang tak terlepas dari peran besar Partai PKS.
Namun, menyikapi sepi seleksi terbuka jabatan Sekdako, salah seorang anggota DPRD Padang dari PKS, Arnedi Yarmen mempertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi. Bahkan, malahan kok mempertanyakan kualitas dari Wali Kota Padang, Hendri Septa.
“Biasanya seleksi untuk jabatan ini begitu banyak peminatnya. Tetapi kali ini cukup unik. Tidak ada yang berminat mengikuti seleksi terbuka ini. Tentu warga Kota Padang mempertanyakan kualitas dari kepala daerahnya,” ungkap Aenedi Yarmen dikutip dari Suararantau.com, Rabu (9/3/2022).
Menyikapi hal tersebut Ketua DPC PPP Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa cukup menyayangkan pernyataan dari politisi PKS yang mempertanyakan kualitas Walikota tersbut.
“Sementara seleksi sekdako yang sepi peminat, kok malah mempertanyakan kualitas Walikotanya. Dulu saat maju di Pilkada 2018 , bukankah PKS yang mengusung Hendri Septa dan ia yang terbaik,” ungkap Maidestal saat dilansir Covesia.com, Rabu (9/3/2022).
Maidestal mengatakan, jika dipertanyakan, berarti tidak ada kemampuan dan sebagainya.
“Itu subjektif sekali. Saya sangat menyayangkan pernyataan dari PKS terhadap Walikota Padang,” ujar Esa.
Tak hanya itu Ia juga menilai PKS ingin bunuh karakter Walikota. Terbaca jelas PKS melalui Armedi Yarmen melakukan hal tersebut.
Maidestal mengatakan, ada beberapa sebab sepinya peminat Sekda Padang, seperti pegawai tidak mengetahui informasi atau bisa juga mereka merasa tidak dapat memenuhi syarat untuk menjadi Sekda.
Sebab jabatan Sekda ini memfasilitasi semuanya, baik ke dalam, keluar, internal. Berkomunikasi antara walikota dan wakil walikota, DPRD, Forkopimda dan lain sebagainya.
Maidestal mengatakan, apakah PKS lupa bahwa yang mengajak berpasangan dulunya adalah PKS. Jika dulunya Mahyeldi digandengkan dmegan Hendri Septa adalah yang terbaik kenapa sekarang mempertanyakan kualitas walikota.
Jika ibarat orang ‘berpacaran’ dulu kaulah bintang kaulah bulan, sekarang PKS yang buka aib. “Ini suatu hal yang kurang baik untuk pendidikan politik di Kota Padang ,” tambah Esa.
“Seharusnya kalau ada yang kurang dari Walikota, Hendri Septa, PKS seharusnya memberikan saran dan masukan yang baik, karena terikat kesepakatan. PKS tak bisa lepas tangan sebab Partai pengusung untuk Walikota saat ini adalah PKS dan PAN,” jelas Esa.
Maidestal mengatakan, meskipun ia dari partai yang berbeda menurutnya PKS tak seharusnya menyerang pribadi walikota. “Jangan berikan pelajaran yang buruk pada masyarakat,” ucap Esa. (*/drd)
Comment