PADANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyayangkan ada beberapa kepala daerah di Sumbar yang tidak hadir dalam rapat percepatan vaksinasi di Auditoriun Gubernuran, Jumat (17/12/2021).
Ketidakhadiran kepala daerah itu dinilai Tito, tidak akan mengerti dengan arahan yang disampaikannya.
“Jika pun ada staf, yang disampaikan oleh stafnya belum tentu sama dengan apa yang saya sampaikan,” katanya.
Empat kepala daerah yang tidak hadir itu terdiri dari Bupati Solok Epyardi Asda, Wali Kota Payakumbuh Riza Falevi, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, dan Wali Kota Padang Hendri Septa.
“Saya mencatat beberapa kepala daerah tidak hadir di sini. Bupati Solok tidak hadir. Wali Kota Payakumbuh tidak datang, katanya ada acara. Kemudian Wali Kota Padang Panjang, Wali Kota Padang juga nggak hadir,” ujarnya.
“Kalau yang datang wakil, fine. Sekretaris Daerah masih oke, tapi kalau diwakilkan sama yang lain, saya tahu mereka bukan pengambil keputusan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Tito menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo. Presiden meminta capaian vaksinasi di daerah minimal 70 persen, lansia 60 persen hingga bisa melaksanakan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun guna mencapai herd immunity.
“Dengan mencapai herd immunity, maka diharapkan COVID-19 tidak lagi menjadi pandemi, tetapi menjadi endemi,” kata Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian pada kunjungan kerja ke Padang, Jumat (17/12) di Auditorium Gubernuran Sumbar..
Apalagi saat ini varian omicron telah terdeteksi masuk ke Indonesia. Varian ini daya rusaknya lebih rendah dari pada varian Delta tapi tetap harus diwaspadai.
Sebentar lagi juga akan memasuki periode Natal dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi kerumunan. Karena itu semua pihak harus memiliki visi yang sama.
Langkah yang harus diambil adalah memastikan protokol kesehatan berjalan. Kemudian, harus mencegah kerumunan. Pada periode 24 Desember 2021-2 Januari 2022 tidak boleh ada kerumunan lebih dari 50 orang.
“TNI/Polri dan pemerintah daerah harus memastikan ini,” katanya.
Kemudian harus mempercepat vaksinasi. Pemerintah pusat tidak bisa mengejar capaian vaksinasi sendiri. Semua harus memiliki upaya yang sama. Karena jika ada daerah yang tinggi namun ada yang rendah, maka akan mempengaruhi capaian nasional.
Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi melaporkan perkembangan COVID-19 di Sumbar. Saat ini Positifity Rate per 15 Desember 2021 jauh di bawah ambang batas WHO yaitu 0,16 persen.
Capaian vaksinasi Sumbar saat ini 61,02 persen dan dosis II mencapai 35,55 persen dengan Kota Padang Panjang yang tertinggi.
Laju vaksiansi harian cukup tinggi di topang banyak program vaksinasi dari Polda, TNI, Binda, Perintah Daerah, Swasta dan Perguruan Tinggi. (Bdr)
Comment