Pariwisata

Memajukan Pariwisata Sumbar, Evi Yandri: Tak Ada Salahnya Mengadopsi Komitmen Masyarakat Bali

334
×

Memajukan Pariwisata Sumbar, Evi Yandri: Tak Ada Salahnya Mengadopsi Komitmen Masyarakat Bali

Sebarkan artikel ini

 

BALI–Nyamannya destinasi wisata di Pulau Dewata Bali dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, memang tak telepas dari komitmen dari masyarakatnya menjaga aset wisata mereka. Komitmen mereka itu diwujudkan dalam bentuk menjaga keamanan, kenyamanan, kebersihan plus keramahan warganya.

Sehingga tak terbantahkan di objek wisata nya tidak ditemukan para pengamen yang selalu menawarkan suara sumbang nya. “Untuk kemajuan pariwisata Ranah Minang Sumbar tak ada salahnya kita masyarakat Sumbar belajar dari komitmen masyarakat Bali membangun pariwisata mereka ,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman di sela – sela kunjungan rombongan studi tiru ke Bali melalui Pokirnya di Pura Tanah Lot, Minggu (28/11 /2021).

Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman dengan latar belakang destinasi wisata Tanah Lot Bali

Studi Tiru Pokir 2021 Evi Yandri melalui Dispar Sumbar ini didampingi Kabid Sumbar Daya Paeiwaita dan Ekraf Drs Mulyadi Yanis dan Kasi Sumber Daya Ekraf Ricky Suryadi. Rombongan studi tiru menyasar beberapa destinasi wisata unggulan di Pulau Dewata Bali yakni, Kintamani, Desa Adat Penglipuran, Pantai Melasti dan Pura Tanah Lot. Selain itu juga menyigi beberapa sumber daya ekonomi kreatif (Ekraf) seperti Yande Batok Banjarangkan dan Tenun Putri Ayu Blahbatuh. Sebelumnya, sebulan yang lalu Pokir Evi Yandri juga memboyong rombongan studynya ke DI Jogyakarta.

Baca Juga:  Semen Padang Dukung BKSDA Sumbar Reaktivasi TWA Gunung Marapi

Kata Evi Yandri, tapi sisi komitmen masyarakat sekitar objek wisata tersebut, yang perlu digarisbawahi. Di sekitar lingkungan objek wisata nyaris tak ditemui sampah berserakan. Juga soal urusan belakang yakni toilet cukup bersih, sehingga nyaman bagi pengunjung soal urusan belakang, buang air kecil dan air besar.

Kemudian, juga menyangkut keamanan dan kenyamanan pengunjung. Hal ini merupakan harga mati dari komitmen masyarakatnya. Karena menyangkut mata pencaharian mereka, selain swadaya masyarakat menjaga aset destinasi wisata mereka tetap nyaman dan aman.

Jika ada gangguan, di samping swadaya warga menjaga, juga tak terlepas peranan Pecalang ikut turun tangan mengamankan. Terutama di saat atraksi relijius dan adat budaya pada objek wisata tersebut. Kesadaran masyarakat akan sadar wisata di Pulai Bali, memang membosek dari bawah, sehingga dukungan pemerintah dan pihak ketiga terjadi sinergitas yang apik.

Baca Juga:  Biar Imun Kuat dan Cepat Sehat, Gubernur Sumbar Ingin Jadikan Pulau tempat Isolasi Terpusat

“Tentu komitmen dari warga lingkungan wisata Bali perlu diadopsi Pokdarwia yang ada di Sumbar untuk memajukan pariwisata Sumbar,” kaya Evi Yandri, yang juga Ketua FKAN Pauh IX Kuranji Kota Padang.

Khsusus untuk Kota Padang, ungkap Evi Yandri, memiliki destinasi wisata unggulan, meliputi Pantai Padang, Kota Tua dan wisata relijius lainnya. Serta objek wisata wisata alam lainya yang banyak di kawasan Pinggiran Kota Padang (Papiko). Ditambah dengan kawasan Wisata Mandeh yang manjadi magnitude pariwisata Sumbar.

Salah seorang Tour Guide Wisata Bali Blih Ketut mengakui, komitmen masyarakat Bali menjaga aset wisata mereka merupakan harga mati. Karena kenyamanan dan keamanan pengunjung di objek wisata mereka adalah mata pencaharian mereka. “Jika ada yang mengganggu kenayaman wisatawan maka dinatisipasi dengan pendekatan adat serta nilai nilai kearifan lokal sebelum melibatkan aparatur,” kata Ketut. (drd)