Politik

Bela Jokowi terkait Mural, Faldo Maldini jadi Bulan-bulanan Warganet

528
×

Bela Jokowi terkait Mural, Faldo Maldini jadi Bulan-bulanan Warganet

Sebarkan artikel ini
Ketua DPW PSI Sumbar, Faldo Maldini pada satu pertemuan dengan milenial di Sumbar beberapa waktu lalu. (ist)

PADANG – Sehari setelah membela Megawati yang menyebut Sumbar sudah berubah. Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini tranding dan jadi bulan-bulanan warganet di twitter karena bela Jokowi terkait mural.

Sikap putra Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini mengatakan, mural harus ada izin sehingga menjadi bulan-bulanan bagi warganet. Tak sedikit yang  menyindir Faldo dengan keras.

Mural itu berisi pesan-pesan yang terkait dengan pandemi, kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah seperti Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Salah satu mural yang menjadi sorotan adalah yang bertuliskan “Tuhan aku lapar” di Tangerang. Belakangan, mural itu sudah dihapus aparat setempat.

“Kalau mau berkarir silahkan, banyak duit silahkan, tapi jangan menyakiti perasaan rakyat bos. Lebar maneh pernah jadi Ketua BEM UI, jangan menghinakan diri lah,”tulis Penyintas Covid-19.

BACA JUGA  Iswandi Muchtar: Politisi Penggiat Pendidikan, yang Tahu Akar Masalah dan Solusinya

Kemudian ada yang menulis, “Udah jadi BuzzerRp plus stafsus. Udah kaya dong. Ingat jaman mahasiswa bang,”twit BeraktheLimit.

Komentar-komentar tersebut muncul setelah, Faldo Maldini mengomentari mural yang menyindir pemerintah. Pertama mural yang bertuliskan ‘Tuhan Aku Lapar” di Tanggerang.

Terkait mural ini, Faldo mengomentari dengan mengatakan, “Lapar kita beli makan, bukan beli cat,” kata Faldo.

Faldo menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah takut di-bully, atau dikata-katai seperti king of lip service, PKI, China dan lain-lain. Dia menyebut Jokowi juga tidak marah.

“Yang ada dalam pikiran Pak Jokowi adalah selalu ingin bertemu rakyat, pandemi membaik. Itu fokus pemerintah,” kata dia membela Jokowi, seperti dinukil dari vivanews.com.

BACA JUGA  Sumbar Dikritik Megawati, Mahyeldi juga Setuju

Kemudian, Faldo melanjutkan komentarnya terkait mural. Dia menyatakan pembuatan mural harus mengantongi izin. Jika tidak, itu merupakan perbuatan yang melanggar hukum.

“Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang,” kata Faldo lewat akun Twitter miliknya, @FaldoMaldini, Jumat (13/8).

pernyataannya ini terkait mural bergambar wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tulisan ‘404: Not Found’ di Kota Tangerang.

Faldo mengatakan ada hak orang lain yang dicederai dalam pembuatan mural tanpa izin. Menurutnya, orang yang mendukung tindakan yang sewenang-wenang harus diingatkan.

“Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita. orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan,” ujarnya.

BACA JUGA  Prakiraan Dapil I Sumbar DPR-RI, Nasdem Dua, Demokrat Hilang

Lebih lanjut, politikus PSI itu mengklaim pemerintah tidak mempermasalahkan konten atau kritik yang tergambar lewat mural. Menurutnya, pemerintah akan terus menjawab kritik dengan kinerja yang baik.

Namun, Faldo mengingatkan bahwa setiap warga negara harus dilindungi dari tindakan yang sewenang-wenang.

“Sekali lagi, saya minta maaf, agak keras. Yang jadi masalah, bukan konten atau kritiknya. Kritik selalu terus dijawab dengan kinerja yang baik. Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang,” katanya.(Bdr)

Comment