PADANG-Lapuk Lapuk dikajangi usang usang dipabaharui. Hal iru seiring dengan aktifnya kembali Group Seni Randai Alang Babega Tuwi Kuranji, Kecamatan Kuranji Kota Padang yang ditandai dengan manabih ayam murid baru 17 orang, Sabtu malam (22/5/2021).
Group randai Alang Babega ini cukup lama mengalami kefakuman. Karena aktif pada tahun 2006 silam. Namun, sekarang kembali aktif, menyusul minat anak kemenakan mau belajar. “Maka kita ninik mamak perlu membinanya, agar seni dan tradisi ninik moyang kita ini jangan punah,” ujar Pengurus Group Seni Randai Alang Babega Muslim Indo Lawiek, kemarin.
Dikatakan Muslim, bagi masyarakat Minangkabau khususnya Pauh IX Kota Padang, kesenian tradional randai, merupakan salah satu permainan tradisional yang masih diminati. Randai ini dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Selanjutnya, para pemain randai melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian atau gurindam secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.
Untuk melestarikan tradisi tersebut sasaran silat Harimau Pauh IX Kuranji Padang kembali menghidupkan randai sebagai kesenian tradisional dengan nama Group Alang Babega, grup randai yang dipimpin Syafarudin ini memiliki 19 anggota.
“Ini merupakan generasi kedua dari grup randai Alang Babega yang berdiri tahun 2002 lalu, karena anggota dari grup randai ini sudah fakum ada yang sudah bersuami dan ada juga yang merantau makanya tidak aktif lagi, namun seiring zaman tradisi ini harus tetap dipertahankan maka dihidupkan lagi dengan basah ayam bertanda grup randai ini menerima murid,” ujar Syafarudin.
Aktifnya kembali grup randai ini disambut baik Ketua IPSI Padang, Zulhardi Z Latif yang juga anggota DPRDPadang fraksi Golkar ini.
“Kita sangat menyambut baik dengan dibukanya kembali sasaran randai Alang Babega ini, ini merupakan kegiatan positif bagi anak-anak kita dengan berkegiatan seperti ini mereka akan terhindar dari bahaya modern lisasi yang ada sekarang ini, ” ujar Zulhardi Z Latif yang biasa di sapa Buya ini.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua KAN Pauh IX Suardi Dt Rajo Bujang yang menyambut baik dengan aktifnya kembali grup randai Alang Babega ini.” Sehingga setiap ada kegiatan di kantor KAN akan bisa dihadirkan group seni tradisional Ini. Selama ini yang sering tampil adalah silat, namun dengan adanya grup randai Alang Babega tentu akan menambah semarak, ” ujar Suardi.
Randai dipimpin satu orang guru yang mana selain ikut serta bergerak dalam lingkaran legaran ia juga memiliki tugas yang sangat penting lainya yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya hep tah tih untuk menentukan cepat atau lambatnya tempo gerakan dalam tiap gerakan.
Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan menarik serta indah dipandang mata Randai tersebut.
Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah-tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang. (rjk)
Comment