Pariwisata

Marfendi Akui Banyak Heritage di Bukittinggi yang Bisa Diusulkan ke Unesco 

179
×

Marfendi Akui Banyak Heritage di Bukittinggi yang Bisa Diusulkan ke Unesco 

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI – Usai mengikuti Pra Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Balai Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin-Selasa (29-30/3/2021), Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi menyampaikan, banyak point yang dibahas saat mengikuti pra kongres tersebut.

Kata dia, ada pembahasan wacana perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur dan ada pula mengenai kebudayaan sehingga ada usulan bagaimana di Indonesia dibangun ibu kota kebudayaan.

“Untuk ibu kota kebudayaan ini, salah satu kota yang masuk dominasi adalah kota Aceh,” ujar Marfendi kepada wartawan, Jumat (3/4/2021).

Ia katakan, turut mengikuti pra kongres JKPI itu 33 kabupaten dan kota diseluruh Indonesia dan dihadiri kepala daerah masing-masing termasuk peserta perwakilan dari luar negeri.

BACA JUGA  Pengunjung: Destinasi Kuliner Terbesar di Bukittinggi Sajikan Hidangan  Otentik dengan Harga Terjangkau

Lebih lanjut disampaikan Marfendi, banyak hal menarik yang dibahas saat mengikuti pra kongres di Aceh itu, diantaranya di bidang kebudayaan seperti tempat keramat di Kirgistan yang dipatenkan oleh Unesco.

“Tempat keramat di negara itu sudah dipatenkan sebagai heritage ke Unesco,” sebutnya.

Sementara di Bukittinggi sendiri, kata Marfendi, sebetulnya banyak tempat yang bisa diakui sebagai heritage bahkan dapat juga diusulkan ke Unesco.

“Diantara yang bisa diusulkan ke Unesco itu Ngarai Sianok, Jam Gadang, Lobang Jepang bahkan budaya Minang dengan keaneka ragamannya,” sebut Wawako.

“Sedangkan untuk tarian jenis tari piring sudah dipatenkan Unesco. Hal ini diusulkan masyarakat Kurai Garegeh dari sanggar Parak Batuang,” katanya.

BACA JUGA  Pengedar Sabu, Warga Palembayan Diringkus Polres Agam, 1 Paket Sabu Diamankan 

Menurut Marfendi, Bukittinggi perlu mempertahankan heritage dengan membuat pola dan sejarah tertulis sehingga nantinya dapat diusulkan ke Unesco.

Ia juga berharap, pada kesempatan lawatan seminar mendatang akan mengikutsertakan Dinas Pendidikan, Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Dinas Perpustakaan termasuk bidang Kearsipan.

“Tujuan diikutsertakan instansi tersebut di atas agar mengklarifikasikan apa saja yang bisa dijadikan heritage, termasuk berupa fisik dan non fisik,” ucapnya. (ank)

Comment