AGAM– Pelaku pariwisata Bukittinggi- Agam, Sumatera Barat bakal menggelar pameran bertema tradisional. Hal tersebut diadakan, guna meningkatkan minat wisatawan.
“Berhubung nilai jual wisata dimasa pandemi ini rendah. Maka dengan adanya pameran, kita harapkan minat wisatawan ke Bukittinggi-Agam semakin meningkat,” ujar pelaku wisata Eliana. A.Md, saat diskusi bersama para pelaku wisata lain di Taman Bunga Greed Wisata Lezatta, Baso, Agam, Rabu (23/12/2020).
Ia menyebut, pameran berkonsep tradisional direncanakan digelar dua kali sebulan itu akan menghadirkan hasil karya masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.
“Pameran berkonsep tradisional tersebut memamerkan karya pengrajin lokal seperti ketiding, tengkelek (sandal dari kayu) sandal datuk dan lain-lain. Di bidang makanan ringan akan menonjolkan kue sapik, lapek gelamai dan banyak jenis makanan lainnya,” jelas pemilik Green House Lezatta itu.
Dipameran itu, lanjutnya juga akan menampilkan kesenian-kesenian khas Minangkabau.
“Kesenian minang seperti randai, tari piring dan silat ditampilkan guna menyambut para tamu wisata yang datang,” terangnya.
Ditempat sama, pemilik travel Raun Sumatera, Ucok, menyambut baik pameran yang dicanangkan Eli. Kata dia, pameran berkonsep tradisional itu, diprediksi nantinya akan menambah minat pengunjung berlibur ke Sumatera Barat, terutama ke Bukittinggi dan Agam.
“Konsep pameran demikian kami prediksi akan menambah nilai jual pariwisata kedepan. Sebab, wisatawan yang berkunjung ke Green House Lezatta akan melihat hal-hal baru yang selama ini belum pernah ada,” katanya seraya menambahkan pihaknya akan membantu mempromosikan konsep pameran bertema tradisional tersebut.
“Kami akan bantu mempromosikan konsep pameran-nya dengan memasukkan ke paket travel,” sambung Ucok diamini para pelaku wisata lain termasuk ketua UMKM Sumatera Barat, Devi Erawati.
Sementara, Direktur SGA tour Zulkifli Piter juga turut mendukung sepenuhnya pameran yang digagas Green House Lezatta. Hanya saja dirinya minta pameran diadakan dihari biasa bukan akhir Minggu.
“Hari biasa wisatawan akan menikmati pameran bersama keluarga atau rombongan. Sedangkan, kalau akhir Minggu atau weekend, kami akan mengantar kembali wisatawan ke daerah asal mereka masing-masing,” ucapnya.
Ditambahkan Piter, dimasa pandemi ini, umumnya wisatawan yang berlibur ke Sumatera Barat baru sebatas provinsi tetangga seperti dari Riau, Jambi dan Medan.
Sekedar informasi, guna menunjang terlaksananya pameran tersebut Taman Bunga telah mempersiapkan lahan seluas kurang lebih 1 hektar. ( ank)
Comment