Politik

Hari “H”, 9 Desember Pembuktian Mesin Partai

286
×

Hari “H”, 9 Desember Pembuktian Mesin Partai

Sebarkan artikel ini

LEBIH kurang tinggal 10 hari lagi pemilihan serentak pada 9 Desember 2020 akan digelar. Waktu yang jika dihitung mundur dari sekarang ini, bukan lah waktu yang lama lagi.

Oleh : Hamriadi  S.Sos  ST

Selesai pencoblosan di bilik suara pada Rabu (9/11/2020) akan menjadi bukti, benar atau tidaknya mesin partai telah bekerja dalam memenangkan pasangan calon (paslon) wali kota Bukittinggi yang mereka usung di Pilkada Serentak tahun ini.

Bagi kader yang militan dengan partainya, tentu kekalahan pasangan yang mereka gadang gadang untuk menjadi orang nomor satu di kota kelahiran Bung Hatta ini, merupakan sebuah pukulan yang sangat telak.

Beruntung lah bagi partai yang memiliki kader yang militan. Mereka akan berusaha sangat keras untuk memenangkan paslon mereka sebelum babak penentuan di bilik suara saat pencoblosan akan dilakukan.

Namun tidak semua kader di partai yang memiliki jiwa militansi tinggi di partainya. Tak dapat dipungkiri juga, terkadang ada kader yang bergabung di partai hanya sekedarnya saja.

Bahkan ada juga yang hanya memanfaatkan popularitas diri mereka yang dikenal di tengah masyarakat sebagai tokoh, lalu berminat maju di pemilihan legislatif (Pileg) untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan diterima oleh partai.

Partai menerima para tokoh masyarakat, atau orang yang dikenal luas di tengah masyarakat mendaftar di partainya untuk maju di pileg merupakan angin segar bagi partai, karena bisa mendongkrak suara partai di pileg, bahkan dapat menambah jumlah kursi partainya di DPRD.

Nah, suka atau tak suka mereka yang dikenal sebagai tokoh atau orang yang dikenal luas di tengah masyarakat ini, jika terpilih menjadi anggota dewan harus mengikuti aturan partai. Tak jarang, mereka ini dijadikan sebagai kader partai tersebut.

Dijadikan kader partai lantaran menjadi anggota dewan bisa mungkin dikategorikan kader tidak militan, lantaran mereka naik di tengah jalan di kepartaian, tidak seperti kader yang telah dikaderkan dari bawah, mulai dari ranting sampai tingkat kota.

Mereka para anggota dewan yang naik ditengah jalan di kepartaian mungkin perlu diwaspadai oleh partai. Kenapa demikian, mereka itu belum tentu ikut dan tulus berperan dalam memenangkan paslon yang diusung partai yang telah membawa dia duduk di DPRD.

Bisa berkemungkinan mereka yang duduk di DPRD tidak dikaderkan partai dari bawah, sebagai orang yang bersifat diam tidak berbuat apa-apa untuk paslon atau bisa juga dapat menjatuhkan paslon itu sendiri, karena menganggap visi dan misi paslon kurang bagi dirinya.

Sebaliknya, bagi anggota DPRD yang naik ditengah jalan di kepartaian, perlu berhati-hati juga, salah langkah atau tidak nampak peran serta memenangkan paslon akan menjadi bumerang. Bisa saja dipecat partai hingga di PAW kan menjadi anggota DPRD.

Kader partai dibentuk dari bawah pun, jika terpilih menjadi anggota dewan, agar berkomitmen memenangkan paslon diusung partainya maju di Pilkada. Jika tidak, di PAW sebagai anggota dewan akan menghantui dirinya bisa jadi kenyataan.

Berangkat dari itu, lima anggota DPRD Kota Bukittinggi dari fraksi Partai Gerindra perlu tentunya menentukan sikap yang tulus untuk memenangkan pasangan calon wali kota Bukittinggi Erman Safar yang diusung partai Gerindra.

Setidaknya, sinyal itu disampaikan Ketua DPD Gerindra Provinsi Sumatera Barat Andre Rosiade pada Sabtu malam (28/11/2020) di sebuah hotel di Kota Bukittinggi, saat konsolidasi internal dengan kader Gerindra dan fraksi Gerindra DPRD Bukitinggi.

Adre juga anggota DPR RI ini mengucapkan apa pun menjadi histori anggota DPRD dengan para paslon lain di Pilkada Bukittinggi, tentu paslon wali kota dari kader Gerindra yang dimenangkan.

“Kembali ke pengkuan ibu pertiwi lah,” tegas Andre pada saat rapat konsolidasi dengan kader Gerindra serta para anggota DPRD Kota Bukittinggi yang dihadiri Ketua DPRD Kota Bukittinggi Herman Sofyan.

Kepada para anggota DPRD Kota Bukittinggi Andre meminta waktu yang tinggal tujuh hari massa kampanye, para anggota dewan agar melakukan kunjungan sehari menimal empat titik ke masyarakat.

Menurut dia, dengan mengujungi sehari empat titik dan jika tujuh hari 28 titik dikali lima anggota DPRD Bukittinggi menjadi 140 titik.

Kata Andre, anggap saja satu titik satu orang anggota DPRD Bukittinggi datang ke masyarakat yang minimal dihadiri sebanyak 50 orang. Artinya ada 7 ribu orang yang bisa dikumpulkan anggota fraksi DPRD Bukittinggi.

Mengenai anggota DPRD tidak bekerja, akan ada konsekwansinya, Andre menyebutkan telah malakukan peringatan dan berkirim surat serta memberikan insentif kepada anggota DPRD, agar mereka bergerak untuk memenangkan calon wali kota dan calon Gubernur.

Menyangkut peranan anggota DPRD Kota Bukittinggi dalam memenangkan Erman Safar sebagai calon wali kota Bukittinggi sudahkah maksimal, Andre menegaskan bahwa hari ini pihaknya sudah mengingatkan kembali kepada para anggota DPRD Bukittinggi.

Artinya, harapan Andre, para anggota DPRD untuk menjalankan turun ke lapangan sehari empat titik tersebut dilaksanakan dalam satu minggu ini. Andre sendiri menyakini bahwa para anggota DPRD Bukittinggi akan bekerja.

Progam bluskan dilakukan calon wali kota Bukittinggi Erman Safar dari satu rumah ke rumah yang lainnya, guna menarik simpati masyarakat pemilih, Andre berpesan agar turus melanjutkan.

Andre juga meminta agar Erman Safar dapat menyampaikan pesan yang tegas ke masyarakat Bukittinggi, bahwa Erman Safar hadir untuk menyelamatkan pedagang Pasar Atas, Pasar Bawah dan Pasar Aur Kuning.

Pilkada Bukittinggi diikuti ketiga paslon, yakni Ramlan Nurmatias – Syahrizal nomor urut 1, Erman Safar – Marfendi nomor urut 2 dan Irwandi – David Chalik nomor urut 3. (*)

BACA JUGA  Sambut HUT ke-58, Partai Golkar Bukittinggi Baralek Gadang

Comment