PADANG – Provinsi Sumatera Barat telah sukses menggelar event nasional Musbaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXVIII yang digelar beberapa waktu lalu. Dibalik sukses kegiatan tersebut juga melibatkan banyak peran, baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satunya adalah peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan pada kegiatan yang dihelat dalam sekali dua tahun ini.
Diketahui, Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan atau kedudukannya dalam negara, pemerintah, atau masyarakat.
Kepala Biro Umum Setdaprov Sumbar, Rosail Akhyari Pardomuan, S.STP, M.Si mengatakan Peran Protokol sangat dibutuhkan dalam setiap acara penting atau formal yang akan diselenggarakan oleh setiap lembaga atau institusi bahkan Pemerintahan salah satunya seperti kegiatan Nasional MTQ ke XXVIII.
“Peran protokol bisa dikatakan sebagai tonggak keberhasilan suatu acara yang tengah dilaksanakan. Dunia Protokol sudah sangatlah menguasai bagaimana cara menjalankan acara sesuai dengan waktu, tempat dan penghormatan yang seharusnya, “katanya didampingi Kasubag Acara dan Pelayanan Tamu, Enim Yasmi kemarin.
Ditambahkan Kasubag Acara dan Pelayanan Tamu ibuk Enim Yasmin, Dalam pelaksanaan kegiatan MTQ Nasional ke XXVIII kemarin, pihaknya juga dibantu oleh para Protokoler Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
“Pada dasarnya setiap kegiatan yang muatannya Nasional, itu kami selalu dibantu dan disupport oleh kawan-kawan protokoler dari Kab/Kota di Sumatera Barat, ”
Diakuinya, menjalani profesi sebagai seorang petugas Protokol bukan perkara yang mudah, pasalnya dalam menjalankan tugas kenegaraan, utamanya mendampingi pimpinan pejabat negara. Seperti presiden, menteri, gubernur, bupati, dan walikota dituntut mampu tampil prima. Untuk itu, protokol harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam bertugas.
“Setiap protokoler dituntut bekerja agar tampil prima, menarik, segar, sopan dan tegas, dimana ini semua sudah menjadi kewajiban yang harus dimiliki seorang petugas protokol. Tampil prima tidak harus mahal. Namun harus mampu memilih dan memilah pakaian maupun penampilan yang pas dalam bertugas,” ungkapnya.
Tak hanya itu, seorang protokol juga harus memiliki kepandaian dalam menyikapi segi berbusana. Tidak harus berlebihan namun sopan dan menarik. “Jangan lupa, protokol juga wajib memiliki kemampuan berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik. Caranya, berbahasa dengan senatural mungkin sehingga terpancar aura yang baik dan enak dipandang,” pungkasnya.
Untuk itu keberadaan protokoler dalam sebuah acara sebenarnya sangat penting. Dengan itu, keberadaannya di pemerintahan, terutama di Biro Umum harus tetap mendapatkan perhatian dan kita memang berupaya bekerja semaksimal mungkin,”pungkasnya.(Rel/Bdr)