Pariwisata

Muaro Lasak Memprihatinkan, Suprapto: Kawasan Wisata Harus Punya Masterplan

356
×

Muaro Lasak Memprihatinkan, Suprapto: Kawasan Wisata Harus Punya Masterplan

Sebarkan artikel ini
Kondisi Tugu Merpati di Muaro Lasak yang hancur akibat abrasi.ist

PADANG – Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaro Lasak di Jalan Samudera, Kota Padang, pernah menjadi ikon objek wisata primadona di Kota Padang. Suasananya pantai yang luas dan objek swafoto menarik.

Disana ada Monumen Merpati Perdamaian. Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada event internasional Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) pada 12 April 2016 silam.

Awal berdiri RTH Muaro Lasak ini, cukup ramai dikunjungi wisatawan. Tidak hanya dari Kota Padang dan daerah kabupaten kota lain. Tetapi juga wisatawan dari luar Provinsi Sumbar. RTH ini juga sering dijadikan lokasi penyelenggaraan berbagai event lokal dan nasional.

Sayangnya, objek wisata RTH Muaro Lasak ini kondisinya sangat memprihatinkan dan mulai sepi pengunjung. Kondisi tulisan Muaro Lasak yang menjadi ikon objek wisata dan sering jadi objek swafoto telah rusak berat. Hurufnya hilang satu per satu, menyisakan huruf M, U dan O saja. Huruf yang tersisa itu juga mau lepas dari posisinya.

BACA JUGA  5 Air Terjun yang Mempesona di Sumatera Barat

Tidak hanya itu, taman yang dulunya hijau, kini tidak tampak lagi. Yang ditemukan hanyalah pasir pantai dan sampah berserakan menutupi paving block tempat pedestarian bagi pengunjung. Pasir pantai dan sampah yang menutupi pedestarian tersebut terbawa gelombang ombak dan air laut akibat abrasi pantai. Abrasi juga mengikis dan mengancam keberadaan Tugu Perdamaian.

Kondisi objek wisata itu diperparah dengan tembok dinding bertuliskan Tugu Perdamaian catnya sudah mengelupas. Termasuk juga cat ornamen-ornamen kecil yang memuat nama-nama negara peserta MNEK juga mulai mengelupas.

Mario (33) salah seorang pengunjung Pantai Padang, mengaku kecewa melihat kondisi RTH Muaro Lasak. Melihat kondisi taman yang rusak parah tersebut membuat Ari enggan berswafoto, dan lebih memilih bermai bersama anaknya pagi itu.

BACA JUGA  Influencer Arief Muhammad Dinobatkan Jadi Duta Nasi Padang

“Kok seperti ini sih. Tak seperti di foto-foto lagi,”sebutnya, Kamis (5/11/2020).

Mendapati informasi itu, Mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumbar, Suprapto yang ikut berkontribusi dalam pembangunan itu mengaku sedih. Dia memang tidak memungkiri, untuk perawatan RTH Muaro Lasak memang berat. Tetapi perawatan tetap harus dilakukan.

Selain perawatan, pemerintah daerah juga harus secepatnya mengatasi abrasi di kawasan tersebut. Apalagi kawasan RTH Muaro Lasak sudah menjadi ikon pariwisata di Kota Padang dan Provinsi Sumbar.

Tenaga Ahli Kementerian PUPR itu juga mengungkapkan, untuk mengatasi permasalahan ini, Pemprov Sumbar maupun Pemko Padang harus ada masterplan pembangunan kawasan wisata Pantai Padang.

“Instansi yg terlibat harus menyeluruh. Baik itu Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Dinas PUPR, BPBD,Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM. Termasuk juga asosiasi pedagang harus terlibat. Karena wisata sukses apabila masyarakat dalam kawasan tersebut punya nilai tambah dalam pendapatannya,” ujar Suprapto.(Bdr)

BACA JUGA  2023, Sumbar Dikunjung 7,3 Juta Wisnus Habiskan Rp7,5 Triliun untuk Belanja

Comment