PADANG-Pengerjaan bedah rumah di Kampuang Tangah RT 04 RW 05 Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumbar dinilai masyarakat penerima manfaat asal jadi. Proyek bedah rumah sebanyak lima unit menurut warga penerima manfaat, dana perunitnya senilai Rp30 juta.
“Namun, jika dikalkukasikan dana pengerjaannya yang sudah dikerjakan hanya berkisar senilai Rp 12 juta. Bahkan, kata fasilitatornya pengerjaan bedah rumah tersebut volumenya sudah mencapai,” aku Samsuir Indik (45)salah seorang penerima manfaat bedah rumah, Sabtu (31/10 /2020).
Proyek bedah rumah ini di lingkungan Kampuang Tangah RT 04 /RW 05 Kelurahan Kuranji ini sebanyak
5 unit. Dan 4 unit sudah selesai dikerjakan dikerjakan. Katanya,
anggarannya Rp30 perunit, namun jika dikalkukasikan realisasinya Rp12 juta. Hal itu jika dihitung dari nilai bahan material dan upah pengerjaannya.
Bedah rumah ini dikerjakan melalui pokok pikiran (Pokir) Muznizen anggota Komisi II DPRD Padang anggaran tahun 2020. Sedangkan, warga penerima manfaat program ini terdiri dari Samsuir Indik (45), Bahar (65), Candra (45) dan Ayub Pahrijal (45). Sedangkan, rumah milik Jufri Andre Adi (32) belum dikerjakan.
Sementara, pengerjaan yang dinilai warga secara ecek ecek meliputi daun pintu yang kecil dari kunsenya dan atapnya tidak baru semua, tapi tetap memasang atap bekas. Yang parahnya, ruangan dalam rumah tidak diberi sekat – sekat sehingga terkesan seperti kandang ayam. Sehingga masuk rumah maka terlihat semua aset yang ada dalam rumah, seperti tempat tidur dan sebagai.
Pokir Anggota Komisi II DPRD Padang Muzni Zen menyesalkan, pengerjaan bedah rumah yang merupakan dana pokok pokok pikiran (Pokir) nya dilakukan ecek ecek saja. “Saya cukup menyesalkan pengerjaan bedah rumah yang tak sesuai dengan harapan Pokirnya tersebut,” ujar Muznizen.
Sehingga, warga penerima manfaat bedah rumah sering menleponnya karena pengerjaan rumah mereka tak sesuai harapan. Kemudian, ia mencoba menanyakan kepada kepala bidang yang menangani proyek ini di Dinas Pekerjaan Umum dan Penantaan Ruang (PUPR) Kota Padang, namun ia tak mendapatkan penjelasan yang diharapkan. Bahkan, Kabid yang bersangkutan tak bisa ia temui.
Fasilitator proyek bedah rumah Dinas Pekerjaan Umum dan Penantaan Ruang (PU PP) Padang Afrinaldi mengatakan, program ini bukan program bedah rumah tapi peningkatan kualitas rumah (rehabilitasi). Dan dananya bukan Rp30 juta, tapi dana pengerjaan hanya dihitung Rp27 juta.
Dan volume pengerjaan rumah tiga unit sudah mencapai volume pengerjaannya sudah mencapai 100 pesen. Sedangkan, satu unit lagi atas nama Bahar masih dalam pengerjaan. Sedangkan, satu unit lagi atas nama Jup belum dikerjakan.
Program ini sepaket sebanyak 26 unit tersebar di empat kelurahan di Kecamatan Kuranji. “Sedangkan, saya Fasilitator lima unit yang berada di Kampuang Tangah RT 04/RW 05 Kelurahan Kuranji, ” ujar Afrinaldi.
Dikatakan Afrinaldi, hitungan finishing pengerjaan proyek bukan dari hitungan dananya, melainkan volume pengerjaan. “Maka untuk lengkapnya menyangkut penjelasan proyek lebih baik konfirmasikan langsung kepada kepala bidang di Dinas PUPR Kota Padang,” ujar Afrinaldi. (rjk)
Comment