Ekonomi

Pemko Padang Larang Pesta Perkawinan, Evi Yandri: Buat Aturan Jangan Ngawur

134
×

Pemko Padang Larang Pesta Perkawinan, Evi Yandri: Buat Aturan Jangan Ngawur

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman

PADANG – Sejumlah kebijakan pemerintah daerah terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Sumbar banyak mendapatkan tantangan. Terutama larangan-larangan yang membatasi ruang gerak masyarakat.

Seperti kebijakan Pemerintah Kota Padang untuk melarang warga untuk mengadakan pesta perkawinan terhitung sejak 9 November mendatang. Kebijakan dengan landasan Perwako Padang tersebut ternyata banyak mendapatkan respon negatif dari warganya.

Termasuk dari Anggota DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman. Menurutnya, kebijakan pemerintah jangan memberikan kabar petakut yang dapat menggerus imun tubuh masyarakat. Mengaduk emosi masyarakat yang kemudian juga berpengaruh pada imun tubuh warga.

“Kalau mengeluarkan aturan jangan ngawur, perhatikan kondisi psikologis warga. Kita harusnya berupaya menjaga imun tubuh warga. Bagaimana caranya, ya buatlah warga itu santai, memberikan aktivitas, tidak tertekan, tidak ketakutan. Biarkan berintaraksi dengan lingkungan sosial, rumah ibadah, sejumlah kegiatan kesenian. Namun, dengan syarat harus patuhi protokol kesehatan,”sebut Evi yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar itu di Padang, Minggu (18/10/2020).

BACA JUGA  Kini Tinggal Kulit Pembalut Tulang, Reihan Hanya bisa Menangis Saat Sakit Menggerogotinya

Ditegaskannya, dirinya bukan sedang mengajak masyarakat tidak percaya virus dari China tersebut. Namun, kebijakan pemerintah dalam menangani kasus dan sosialisasi yang salah kaprah. Perlu evaluasi dan terobosan agar warga tidak dibekap ketakutan.

“Soal virus itu ada saya yakin, tapi bagaimana kita menangani itu yang perlu dievaluasi. Apalagi menakuti warga dengan berbagai kebijakan, itu tidak benar,”sebut Evi.

Alasannya, hingga saat ini obat anti covid-19 belum ada. Kemudian, setiap yang terinfeksi, jika tidak ada penyakit komorbid, kemungkinan yang sudah terinfeksi untuk sembuh sangat besar. Sedangkan bagi warga yang memiliki imun tubuh yang kuat, tidak memiliki gejala apa-apa meski terinfeksi Covid-19.

Seharusnya, katanya jika memang seperti itu faktanya, kenapa anggaran yang besar dialokasikan pemerintah tidak untuk meningkatkan imun tubuh masyarat saja. Dengan membuat berbagai kegiatan. Karena dengan hati warga yang riang dan aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meningkatkan imun tubuh warga.

BACA JUGA  Kebijakan Anggaran Wako Erman Safar Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan 

Comment