Peristiwa

Angka Kecelakaan Jalan Raya Rendah Saat Pandemi Covid-19

257
×

Angka Kecelakaan Jalan Raya Rendah Saat Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

PADANG – Ternyata Pandemi Covid-19 berdampak pada angka kecelakaan  lalulintas di Sumbar. Angka kecelakaan menunjukan turun disaat awal pandemi, kemudian tidak naik meski sudah pada new normal.

Data Ditlantas Polda Sumbar mengungkapkan, kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sumbar, mengalami penurunan saat pandemi Covid-19 dibandingkan saat sebelum pandemi.

Meski begitu, keselamatan berlalulintas harus tetap dijaga. Karena angka kecelakaan jalan raya tetap lebih banyak dari meninggal karena covid-19.

“Pada periode sebelum Covid-19, Januari-Maret 2020, angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sebanyak 884 kasus. Korban yang meninggal mencapai 128 jiwa, luka berat sebanyak 82 orang dan luka ringan sebanyak 1.180 orang,” ungkap Perwakilan Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Agusni, saat jadi pembicara pada web seminar (webinar) Pekan Nasional Keselamatan Jalan tahun 2020, yang dilaksanakan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Sumbar, Selasa, (29/9/2020) di Grand Inna Hotel, Padang.

Agusni menambahkan, saat pandemi Covid-19, April hingga tiga bulan ke depannya, lakalantas turun menjadi sebanyak 543 kasus. Korban meninggal mencapai 107 jiwa, luka berat sebanyak 50 orang dan luka ringan sebanyak 782 orang.

Di era new normal (adaptasi kebiasaan baru) sekarang, lakalantas sebanyak 444 kasus. Korban meninggal mencapai 72 jiwa, luka berat sebanyak 34 orang dan luka ringan sebanyak 623 orang.

Sementara, untuk kasus pelanggaran yang berdampak sanksi tilang. Sebelum pandemi Covid-19 mencapai 32.750 pelanggaran. Sedangkan saat pandemi Covid-19 mencapai 7.29 pelanggaran.

Selama pandemi Covid-19 ini, Polda Sumbar menurutnya, tidak banyak menggelar operasi rutin di jalan. Tetapi lebih banyak melakukan operasi kemanusiaan. Seperti, membagikan ribuan masker kepada pengendara. Termasuk juga membagikan sembako kepada masyarakat, yang tujuannya agar dapat membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 secara ekonomi.

Untuk menekan penyebaran Covid-19, Polda Sumbar juga gencar melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Kita juga melaksanakan aksi memasang stiker berisi pesan protokol kesehatan di seluruh angkutan umum,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumbar, Heri Nofiardi yang juga jadi narasumber mengatakan, tahun 2019 lalu, ada 480 korban kecelakaan yang meninggal di jalan. Artinya ada, dua nyawa melayang di jalan setiap harinya. Jumlah ini jauh lebih banyak dari kematian akibat Covid-19.

Dari jumlah angka kematian tersebut, rata-rata generasi berumur 17-35 tahun, dan penyebab kematian karena kecelakaan sepeda motor. Waktu kecelakaan di jalan raya terbanyak, rata-rata pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Dengan data ini, maka Heri memandang, perlu pembinaan dan penyuluhan keselamatan di jalan, kepada generasi muda di Sumbar. Karena penyebab kecelakaan, rata-rata karena melanggar tertib berlalulintas dan berkendara.

Apalagi kondisi saat ini yang diakui Heri, SDM dan sarana prasarana keselamatan di jalan raya di Sumbar masih minim dan pertumbuhan kendaraan semakin meningkat, sedangkan penambahan jalan tidak ada.

“Kendaraan meningkat, sementara jalan tidak bertambah,” ungkapnya.

Upaya pembinaan dan penyuluhan melalui sosialisasi yang gencar, agar masyarakat dan generasi muda dapat taat dan patuh terhadap peraturan lalu lintas.(Bdr)

Comment