PADANG – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian di Sumbar. Untuk itu agar UMKM dapat bangkit setelah terpukul Pandemi Covid-19 harus stimulus yang pasti dari pemerintah.
Hendaknya apa yang dijanjikan pemerintah untuk memberikan suntikan modal serta merelaksasi UMKM dapat dilakukan dengan cepat. Sehingga UMKM juga kembali bangkit dengan cepat.
Dunia usaha/industri di Sumbar 99 persen merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini berujung pada pemberlakuan tatanan hidup baru atau new normal, sektor UMKM berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumbar Muzakir Aziz kepada wartawan, Selasa (7/7/2020). Menurutnya, pemerintah mesti manyadari sepenuhnya bahwa selama ini UMKM telah menjadi penopang utama perekonomian di Sumbar dan Indonesia pada umumnya.
Disebutkannya, di Sumbar usaha masyarakat mencapai 99 persen adalah UMKM. Jumlah itu berkontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM juga menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja. Namun, di tengah pandemi covid-19 yang terjadi saat ini pelaku UMKM tengah menghadapi tekanan yang amat berat. Karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi sebagaimana mestinya.
“Kita mengapresiasi pemerintah yang sejauh ini telah memberikan stimulus ekonomi berupa relaksasi pajak, stimulus nonpajak, dan stimulus sektor keuangan untuk dunia usaha. Namun setelah new normal ini patut disadari bahwa tidak semua sektor usaha punya modal kerja untuk memulai kembali usahanya,” sebut Muzakir.
Oleh karena itu, Muzakir berharap agar pemerintah turun tangan untuk merealisasikan stimulus permodalan tersebut. Seperti, mendorong perbankan mempercepat penyaluran kredit modal kerja, tidak mensyaratkan agunan tambahan sebagaimana diintruksikan Kemenkop UKM, hingga perbankan yang datang menjemput bola ke UMKM itu sendiri.
Selain itu pemerintah diharapkan, pemerintah memberikan akses permodalan dengan persyaratan dan bunga ringan. Pemerintah harus memberikan perhatian dan program khusus terhadap suntikan modal.
“Selain itu kami berharap Pemda mendorong peran Dinas Koperasi dan UMKM serta Diseperindag, serta meningkatkan anggaran untuk penanganan masalah UMKM, memperbesar kesempatan bagi pengusaha lokal agar tak kalah bersaing dari pengusaha luar, serta menciptakan Sumbar sebagai provinsi yang mampu memenuhi kebutuhan daerah secara mandiri,” ulasnya lagi.
Selain itu, Muzakir juga mengimbau agar dunia usaha/industri di Sumbar untuk mengembangkan kualitas produk sehingga memenuhi standar dan berdaya saing, menggalakkan semangat “berbapak angkat” pada usaha yang lebih besar seperti BUMN dan BUMD, serta merawat terus semangat dan motivasi.
“Selain itu kepada masyarakat luas tentu saja, kami imbau untuk menggelorakan semangat dan kecintaan pada produk lokal. Mencintainya dengan membelinya. Terutama pada ASN, agar membeli kebutuhan yang diciptakan oleh anak negeri sendiri,” tutupnya.(Bdr)
Comment